FOKUS JATENG-BOYOLALI-Duta Seni Boyolali memperingati Hari Tari se Dunia 2018 di Kebun Raya Indrokilo Mojosongo, Boyolali, Minggu 29 April 2018. Perayaan sederhana ini dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Boyolali M. Said Hidayat.
Para anggota Duta Seni Boyolali angkatan 2013-2018 merasa prihatin dalam memperingati Hati Tari se Dunia ini. Sebab, tidak ada anggaran yang teralokasikan untuk menggelar kegiatan. Tak ayal, mereka pun saweran memikul anggaran demi kelancaran kegiatan ini.
“Kami sepakat iuran sesuai kemapuan masing-masing anggota. Bahkan Pak Wabup Said juga ikut menyumbang,” tutur Aslar Sugambir, dari Ketholeng Institut yang sekaligus pembina Duta Seni Boyolali, di sela kegiatan kepada wartawan.
Meski hanya sekadar saweran, namun dia dan anggota Duta Seni Boyolali bersyukur karena acara berjalan lancar. Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah kelompok seni dari kecamatan. “Ada 25 kelompok seni untuk menampilkan kreasinya masing-masing,” kata dia.
Seperti halnya kelompok seni dari Kecamatan Ampel. Meski hanya mengandalkan drum plastik, mereka mampu menyuguhkan irama laiknya marching band ternama. Bahkan, sang mayoret beberapa kali unjuk kebolehan melemparkan tongkat ke udara untuk ditangkap kembali.
Lantas, Ketholeng Institute unjuk kebolehan dengan adegan tari Perang Kembang. Dimana adegan menggambarkan peperangan antara kebaikan dan kejahatan. Akhirnya kebaikan jugalah yang menang. Setelah itu, pentas terus berlangsung hingga sore hari.
Sementara itu, Wabup Boyolali M. Said Hidayat didaulat membuka acara. Dikatakan, kelompok seni di Boyolali patut mendapat apresiasi setinggi-tingginya. Kegiatan seperti ini diharapkan menjadi ajang melestarikan seni tradisional. “Kita harus bergerak seirama dengan alam untuk membangun Boyolali dan membangun Nusantara,” ajaknya.