FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pascabentrok dengan aparat keamanan di wilayah Bangak, Banyudono, Boyolali, perwakilan pengurus seluruh cabang Persaudaraan Setia Hati Terate Soloraya diundang di Mapolres Boyolali, Rabu sore 4 April 2018. Pertemuan itu atas inisiatif Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi untuk bersama-sama menciptakan kondisi aman di Kota Boyolali.
Seperti diketahui, kejadian bentrok dipicu oleh kelompok PSHT yang berasal dari luar Boyolali memaksakan diri ingin masuk ke Boyolali hendak mencari kelompok Sardulo Seto (SS) Militan. Padahal sebelumnya antara PSHT Boyolali dengan SS Militan telah melakukan ikrar dan sepakat damai menyelesaikan perselisihan dari oknum masing-masing.
Namun karena masih tidak terima, akhirnya anggota kelompok PSHT yang dari luar Boyolali mengerahkan kelompoknya masuk ke Boyolali. Dalam bentrokan tersebut seluruh anggota PSHT Boyolali tidak ada yang terlibat, dan aparat Polres Boyolali mengamankan 33 orang anggota PSHT dari berbagai cabang anggota PSHT Se Soloraya, karena tindakan mereka yang melanggar ketertiban umum, membahayakan keselamatan jiwa orang lain, sarana umum dan bisa mengarah ke perbuatan anarkis.
Ke-33 orang anggota PSHT se Soloraya tersebut setelah dilakukan pendataan dan pembinaan, pada Rabu sore 4 April 2018 dikembalikan kepada keluarga masing-masing didampangi seluruh pengurus cabang PSHT Se Soloraya.
Setelah diadakan pertemuan kedua kalinya di Polres Boyolali, perwakilan dari Pengurus Cabang PSHT se Soloraya menyampaikan sepakat mendukung damai PSHT cabang Boyolali dengan SS Militan disaksikan oleh Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi, SIK. MSi. “Teman-teman ini bertekad akan ikut menjaga menciptakan situasi wilayah Boyolali yang aman dan kondusif,” terang kapolres.
Seluruh Anggota Cabang PSHT Se Soloraya sepakat untuk mengendalikan anggotanya masing-masing agar menahan diri tidak melakukan aksi anarkis dan tidak saling balas dendam. Selain itu tidak akan menanggapi berita hoax dan isu provokasi yang bisa memperkeruh situasi wilayah Boyolali yg sudah tercipta aman dan damai.
“Anggota Cabang PSHT Se Soloraya juga sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus hukum yang melibatkan anggota PSHT Cabang Boyolali dengan SS Militan kepada Polres Boyolali sesuai hukum yang berlaku dan mereka kawal serta patuhi,” tegasnya.
Kapolres memohon maaf jika aparat keamanan Polres Boyolali dengan sangat terpaksa bertindak tegas kepada seluruh anggota PSHT di luar Boyolali. Semua itu, kata kapolres, dilakukan untuk melindungi kepentingan umum yang lebih tinggi juga melindungi seluruh anggota PSHT yang memaksakan diri untuk masuk ke kota Boyolali dalam jumlah yang besar.
“Sudah kita imbau, diperingatkan untuk membubarkan diri dengan baik dan tertib, malah melempari petugas, bakar2 dan menghalangi arus lalu lintas. Maka untuk mencegah biar tidak mengarah ke tindakan anarkis, aparat Kepolisian dibantu TNI terpaksa bertindak tegas,” kata Kasubbag Humas Polres Boyolali AKP Eddy Purnama Lilah.
Dikatakan, kepada seluruh anggota PSHT yang memiliki kemampuan untuk masuk mendaftar menjadi anggota polisi, saat ini sedang ada pendaftaran penerimaan polisi. Maka dipersilakan bagi yang memenuhi persyaratan. “Kapolres Boyolali juga akan melaksanakan perlombaan pencak silat PSHT Kapolres Boyolali Cup di bulan Juli ini,”terang AKP Eddy Purnama Lilah.