FOKUS JATENG-BOYOLALI-PT PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Klaten yang juga membawahi wilayah Boyolali kini telah didukung oleh Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Sentuh Langsung. Kehadiran tim ini merupakan salah satu upaya PLN untuk meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan.
Bahkan, menurut Much Rokhim, kepala APJ Klaten yang juga membawahi wilayah Boyolali perbaikan jaringan listrik yang mati ditargetkan maksimal dalam waktu 3 jam. ”Artinya, perbaikan maksimal 3 jam sudah bisa selesai. Malah, di area Klaten ini, waktunya kurang dari 3 jam,” kata Rokhim di sela pembukaan kegiatan bulan bakti pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB) PLN di depan rumah dinas Bupati Boyolali, Selasa 21 November 2017.
”Termasuk dengan adanya petugas khusus PDKB yang dibentuk tahun 2.000 lalu,” jelasnya. Matinya aliran listrik juga diakui mengurangi citra PLN di masyarakat. Di sisi lain, sebagai perusahaan maka PLN mengharamkan matinya aliran listrik. Maka upaya perbaikan jaringan yang mejadi penyebab matinya aliran listrik menjadi prioritas.
Tenaga yang tergabung dalam PDBK adalah kumpulan karyawan yang punya soliditas dan kemampuan tinggi. Mereka harus berjibaku dan bekerja dengan risiko paling tinggi. Yaitu, bekerja diantara aliran atau jaringan listrik hingga 20.000 volt.
”Dengan alat yang digunakan, petugas PDKB dengan metode sentuh langsung dapat melakukan perbaikan jaringan listrik hingga 20.000 volt tanpa melakukan pemadaman,” katanya.
Kendati terhitung sangat risiko dengan mempertaruhkan nyawa, menurut Much Rokhim, justru PDKB jadi ukuran standart keselamatan. ”Kepuasan pelanggan listrik sangat diutamakan karena Cor bisnis PLN terdapat pada pelanggan listrik, jangan sampai pelanggan listrik kecewa dengan pelayanan PLN,” pungkasnya.