FOKUS JATENG – KLATEN – Dengan memanfaatkan tanah kas desa, Pemerintahan Desa Kemiri, Kecamatan Tulung, Klaten membangun embung dengan luas 40 meter dan lebar 40 meter dan kedalaman 2.5 meter. Pembangunan embung tersebut dianggarkan dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Klaten sebanyak Rp100 juta tahun anggaran 2017.
Kadus (Kepala Dusun) Desa Kemiri, Sumadiyono mengaku, anggaran yang dikucurkan pemerintah Klaten terhadap Desa Kemiri untuk pembangunan embung tersebut masih minim. Sebab, dana sebanyak Rp100 juta tersebut belum mencukupi untuk pembangunan embung dengan panjang 40 meter dan lebar 40 meter tersebut. Padahal dana yg dibutuhkan untuk pembangunan embung Rp200 juta
“Sekarang pembangunan embung itu sudah mencapai 80 persen sebentar lagi selesai. Embung seluas itu bakal mengairi persawahan seluas 10 hektare. Sayangnya, dana itu belum mencukupi dan harus ditambah lagi. Sebab,biaya menyewa bego untuk pengerukan juga cukup mahal. Untuk back hoe saja hampir Rp50 jutaan lebih. Dan biaya talud juga,” katanya saat ditemui FokusJateng, Minggu (10/9/2017).
Menurutnya, embung itu selain untuk mengairi sawah milik perangkat desa seperti, lungguh sekretaris desa (sekret), kepala dusun (kadus), kaur kesra, lungguh kepala desa(kades), sebagian tanah kas desa Kemiri dan sisanya untuk pengairan persawahan di Desa Bono,Tulung.
“Ya,selain untuk pengairan sawah, embung itu nanti akan ditebar benih ikan untuk p emancingan warga Kemiri dan sekitarnya.Harapanya bisa menambah perekonomian desa,” kata Sumadiyono.
Untuk jangka panjang, kata dia, lokasi embung tersebut akan dijadikan desa wisata.
“Ditempat itu kan banyak mata air dan pohonnya yang rindang, wacana kedepan dijadikan wisata desa. Untuk mengembangkan wisata desa dan penambahkan anggaran untuk pembangunan embung itu saat ini pemerintah desa Kemiri sedang mencari solusi untuk mendapatkam dana lagi,” tandasnya.