FOKUS JATENG – BOYOLALI – Capaian kinerja program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali terus mengalami peningkatan. Untuk diketahui BPJS Kesehatan Cabang Boyolali membawahi pelayanan di Kabupaten Boyolali dan Klaten.
Hingga 31 Juli 2017, jumlah pesert BPJS Kesehatan Cabang Boyolali mencapai 1.564.297 jiwa. Termasuk di dalamnya peserta yang didaftarkan dan diintegrasikan dengan program JKN-KIS oleh Pemkab Boyolali melalui program jamkesda. Yakni sebanyak 12.308 jiwa. Kemudian dari Pemkab Klaten sebanyak 30.834 jiwa.
Kemudian jamkesda yang didaftarkan Pemprov Jateng untuk Kabupaten Boyolali 6.388 jiwa dan Kabupaten Klaten 6.086 jiwa. ”Pertumbuhan jumlah peserta ini diiringi dengan pertumbuhan jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama,” terang Hariyatni, pejabat pengganti sementara (PPS) Kepala BPJS Cabang Boyolali saat kegiatan public expose capaian kinerja BPJS Kesehatan Boyolali di kantor setempat Selasa 22 Agustus 2017.
Saat ini, kantor cabang Boyolali telah bermitra dengan 221 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Yang terdiri dari 63 puskesmas, 95 dokter praktik perorangan, 40 dokter praktik gigi perorangan, dan 23 klinik pratama. Selain itu, BPJS Kesehatan Cabang Boyolali juga telah bekerja sama dengan 30 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
Yakni 20 rumah sakit (termasuk di dalamnya 1 klinik utama), 2 apotek, dan 8 optik. ”Kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah terhadap komitmen menyukseskan program JKN-KIS. Selain komitmen dalam bentuk pembiayaan, perluasan akses pelayanan melalui penyediaan fasilitas kesehatan dan perluasan akses pendaftaran peserta melalui pendaftaran dorp box di kecamatan,” jelasnya.
Ke depan, pihaknya mengharapkan peran pemerintah daerah juga semakin dioptimalkan, baik dari sisi kualitas dan mutu pelayanan kesehatan. Sehingga derajat kesehatan masyarakat semakin meningkat. Bersama-sama memperkuat regulasi terkait kepatuhan pengusaha dan masyarakat dalam kepesertaan JKN-KIS. ”Selain itu cakupan kepesertaan yang main luas, sehingga dapat terwujud Universal Health Coverage atau cakupan semesta di tahun 2019,” papar Hariyatni.
Lantas, dalam rangka peningkatan mutu pelayanan serta mempercepat cakupan kepesertaan berbagai inovasi dan terobosan terus dilakukan. Masyarakat yang sebelumnya melakukan pendaftaran di kantor cabang, kantor kabupaten/kota, website, dan bank mitra yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, kini pendaftaran juga dapat dilakukan melalui Care Center 1500-400.
Tak cukup sampai di situ, kini BPJS Kesehatan juga mengembangkan pendaftaran melalui sistem dropbox di kantor Cabang BPJS Kesehatan, kantor kelurahan, dan kantor kecamatan, pendaftaran melalui PPOB/mitra kerja BPJS Kesehatan. Bisa juga melalui kader JKN serta pendaftaran melalui aplikasi mobile JKN. ”Pendaftaran melalui mitra kerja juga tengah dikembangkan dengan membuka point of service di pusat perbelanjaan seperti mal dan tempat perbelanjaan lainnya,” jelasnya.