FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Peristiwa nahas menggemparkan warga Dusun Pandaan RT 02/16, Desa Blorong, Kecamatan Jumantono, Karanganyar, pada Sabtu (22/11/2025) sore. Seorang pemuda bernama Ali Yusup Permadi (22) ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh ke dalam sumur belakang rumahnya.
Insiden tragis ini diperkirakan terjadi sekitar pukul 16.45 WIB.
Menurut keterangan ibu korban, Sugiyarti (47), sebelum kejadian, putranya baru saja pulang dari warung. Ia kemudian meminta Ali untuk mengambil tempat nasi (ceting) di dapur. Tak lama berselang, Sugiyarti mendengar suara mencurigakan dari arah sumur yang berada di belakang rumah.
Saat bergegas mengecek lokasi, Sugiyarti dibuat panik dan terkejut setelah melihat sandal milik Ali mengambang di permukaan air sumur.
Panik, ia segera meminta pertolongan kepada warga sekitar dan suaminya, yang kemudian diteruskan dengan pelaporan ke aparat Polsek dan relawan setempat.
Tim gabungan dari berbagai instansi segera merapat ke lokasi begitu menerima laporan sekitar pukul 17.00 WIB. Tim evakuasi terdiri dari BPBD Karanganyar, Damkar Satpol PP Karanganyar, SAR Karanganyar, TNI-Polri (Koramil dan Polsek Jumantono), perangkat desa, serta sejumlah relawan.
Proses evakuasi korban berlangsung dramatis karena kondisi sumur yang berisiko dan peralatan yang terbatas. Tim Damkar menggunakan perlengkapan seperti ayaxx dan SCBA (Self-Contained Breathing Apparatus) dalam upaya penyelamatan ini.
Korban akhirnya berhasil diangkat dari dalam sumur pada pukul 18.20 WIB, namun sayang, Ali Yusup Permadi ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia (MD).
Petugas Inafis Polres Karanganyar langsung melakukan visum luar di lokasi sebelum jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno, membenarkan kejadian tersebut dan menyampaikan duka cita mendalam.
“Kami turut berbelasungkawa atas kejadian ini. Tim kami langsung turun melakukan evakuasi begitu menerima laporan. Kami mengimbau masyarakat agar memastikan area sumur atau titik rawan di sekitar rumah memiliki pengaman yang memadai untuk mencegah insiden serupa,” tegas Hendro.
Ia menambahkan, BPBD akan terus memperkuat edukasi mengenai keselamatan lingkungan rumah tangga, terutama di wilayah pedesaan yang masih banyak menggunakan sumur tradisional. Selain evakuasi, BPBD juga melakukan pendataan detail untuk laporan resmi kebencanaan. ( bre )
