Cegah Kecelakaan, Dishub Boyolali Pasang 10 palang pintu perlintasan Kereta Api 

Petugas Dishub Boyolali saat melakukan pengecekan palang pintu kereta api di Juwangi  (Dokdishubbyl/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng -BOYOLALI- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Boyolali berencana melakukan pemasangan palang pintu di perlintasan sebidang kereta api, di 10 titik wilayah Ngemplak dan Juwangi.

Pemasangan palang pintu mendesak dilakukan, mengingat di kawasan tersebut cukup rawan terjadi kecelakaan yang mengakibatkan korban jiwa.

Kasi keselamatan Dishub Boyolali, Joko Suripto mengatakan palang perlintasan tersebut cukup lama dinanti masyarakat. Karena cukup rawanterjadi kecelakaan di kawasan setempat. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan petugas dan fasilitas pendukung untuk peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang.

“Berdasarkan pendataan terbaru, terdapat 10 perlintasan sebidang kereta api di Kabupaten Boyolali dengan kondisi dan tingkat penjagaan yang beragam,” jelas Joko, Rabu 19 November 2025.

Terkait, penempatan petugas, lanjut Joko, masih menunggu keputusan final dari BTP dan PT KAI dari Daop 6 dan Daop 4. Itu dilakukan agar sesuai standar keselamatan dan ketentuan perkeretaapian nasional.

Kemudian dari 10 sebaran Perlintasan Sebidang tersebut, papar Joko, di antaranya berada di Kecamatan Ngemplak, sebanyak 2 Perlintasan, tepatnya di Desa Sawahan, dan Desa Giriroto.

Sedangkan 8 perlintasan lainnya berada  di Kecamatan Juwangi, dengan rincian Desa Pilangrejo, Desa Juwangi 1 perlintasan, Desa Jerukan 2 perlintasan, serta Desa Ngleses 4 perlintasan.

“Untuk perlintasan yang sudah ada penjaga, JPL (jalur perlintasan langsung) 52 Desa Juwangi, dijaga oleh PT KAI, JPL 167 dan JPL 162 Kecamatan Ngemplak, telah dibangun pos jaga dan palang pintu oleh Balai Teknik Perkeretaapian (BTP),” katanya.

Pihaknya juga menyiapkan palang sementara untuk keselamatan oleh Dinas Perhubungan Boyolali, yakni JPL 82 Desa Ngleses, Kecamatan Juwangi, dan JPL 59 Desa Jerukan, Kecamatan Juwangi

“Kami siapkan juga 14 calon petugas penjaga perlintasan, mereka telah mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) di PPI Madiun. Nantinya, untuk ditempatkan pada perlintasan prioritas yang membutuhkan penguatan aspek keselamatan,” katanya. ( yull/**)