Fokus Jateng-BOYOLALI,- Kampung Batik Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, telah menerima sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk Batik Sekar Puspa Kawruh Jati, yang merupakan sebuah motif batik khas di daerah tersebut.
Kepala Desa Banyuanyar Komarudin menjelaskan penerimaan sertifikat HKI yang sudah diterbitkan oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham, merupakan langkah awal guna mendorong pengembangan lebih lanjut untuk Batik Merawit.
“Jadi, pemegang hak cipta ini kami bersama teman-teman FSRD ISI Surakarta yang diumumkan oleh Dirjen HKI pada Selasa 14 Oktober kemarin,” kata Komarudin. Kamis 16 Oktober 2025.
Prestasi ini merupakan hasil kolaborasi antara tim ISI Surakarta dan warga setempat, menurut Komarudin, selain untuk ikon unggulan, juga sebagai upaya pelestarian batik manual dan digital sekaligus mengembalikan makna asli dari proses membatik yang kini mulai menghilang.
Diakuinya adanya sertifikat ini tak lepas dari peran dua dosen ISI Surakarta, yaitu Cahya Surya Harsakya dan Syarifah Nur Hajja.
“Terimakasih, tim dari ISI Surakarta, yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, yang telah memberikan ilmunya secara langsung kepada masyarakat kami,” katanya.
Komarudin menyebutkan sertifikat HKI berfungsi sebagai tanda yang menunjukkan daerah asal untuk motif batik Sekar Puspa Kawruh Jati. Label tersebut memberikan gambaran terkait karakteristik maupun kualitas dari batik khas Banyuanyar ini.
Ia menuturkan batik dengan motif Sekar Puspa Kawruh Jati memiliki keunikan tersendiri, karena kaya makna dan simbolisme warisan kekayaan Nusantara.
“Motif batik ini menampilkan keindahan rangkaian bunga buketan yang memadukan bunga kopi dengan lebah-lebah yang berterbangan di sekitarnya, melambangkan harmoni alam dan sumber kehidupan. Seluruh elemen berpadu dalam sebuah vas guci berhias motif sapi sebagai simbol kesuburan dan sumber daya alam. Di bagian bawah, stilasi jahe menghadirkan makna kehangatan dan kesehatan.”
Komarudin menambahkan, di antara komposisi tersebut, terselip bentuk keris sebagai simbol keteguhan, keberanian, dan kebijaksanaan. Kehadirannya memperkuat makna bahwa ilmu sejati (kawruh jati) bukan hanya lahir dari alam, tetapi juga dari kekuatan batin dan warisan budaya yang luhur.
“Berpadu dengan dasar warna hijau botol yang meneduhkan serta sentuhan ornamen merah dan kuning yang berani, batik ini merefleksikan keseimbangan antara rasa dan nalar: manisnya madu, hangatnya jahe, kekuatan kopi, kesucian susu, dan keteguhan keris sebagai penjaga nilai-nilai kehidupan.” ( yull/**)