Fokus Jateng-BOYOLALI,- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Boyolali terus berjalan dan kini sudah dirasakan manfaatnya oleh ribuan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah atas (SMA).
Kepala Regional Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia ( SPPI) Boyolali, Rifani Arliana Utami menyatakan saat ini sudah 40 SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang sudah berjalan dari 110 dapur SPPG yang targetkan.
“Kemarin kan kalau di pendopo itu 95, tapi itu bulan lalu, kemudian ada penambahan lagi di titik titik kecamatan, jadi sekarang total 110,” jelas Rifani, Senin 6 Oktober 2025 di Boyolali.
Dari target 110 SPPG, sudah ada total dapur 40 running, 18 proses running, serta 52 SPPG masih dalam tahap pembangunan. Ia menargetkan, seluruh SPPG bisa beroperasi pada akhir tahun 2025.
Untuk itu, pihaknya selalu menekankan agar SPPG bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) arahan Badan Gizi Nasional (BGN) yakni pengecekan ulang sebelum dikirim berupa organoleptik. Tujuannya menjaga mutu pelayanan dan masakan agar terhindar dari kemungkinan keracunan seperti yang terjadi di daerah lain.
Ia memaparkan, nantinya, ahli gizi menyimpan sample makan, kemudian dilakukan pencicipan oleh petugas dapur, serta menyediakan 1 makanan kepada PIC (person in charge) di sekolah untuk menguji kelayakan makanan.
“Jadi ada 1 sampel yang di uji, jadi semisal tidak layak ya jangan disebarkan, jadi kalau layak kita distribusikan ke anak anak.”
Selain itu, SPPG yang beroperasi harus memiliki SLHS (Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi). Terlebih SPPB yang baru akan running, harus mempunyai SLHS terlebih dahulu sebelum mulai beroperasi.
“Masih berproses semua, minggu ini bahkan minggu kemarin itu juga sudah, mulai dari pelatihan makanan, dari Dinkes, kita juga ada tes uji lab air, itu poin poin yang harus dilengkapi untuk pembuatan SLHS,” katanya.
Rifani mengaku optimistis program makan bergizi gratis di Boyolali dapat berjalan dengan lancar. Menurutnya, di tengah penambahan jumlah SPPG, kepatuhan terhadap SOP dan kepemilikan SLHS tetap menjadi prioritas. ( yull/**)
40 SPPG di Boyolali sudah beroperasi, targetkan capai 110 SPPG hingga akhir tahun.

Kepala Regional Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia ( SPPI) Boyolali, Rifani Arliana Utami (Doc/Fokusjateng.com)