Fokus Jateng-BOYOLALI,-Mengendarai puluhan mobil, para anggota Koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) menggeruduk rumah pimpinan koperasi, Nicholas Nyoto Prasetyo, di Boyolali, Jawa Tengah. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes atas ketidakjelasan pengembalian uang yang telah mereka setorkan.
Rumah mewah bercat putih putih dengan pagar hitam tinggi menjulang yang berdiri di samping kebun warga di depan Perum Graha Sejahtera RT 006 RW 004 Kelurahan/Kecamatan Mojosongo Kabupaten Boyolali, di datangi nasabah yang mengaku berasal dari Jawa Timur.
Para nasabah koperasi datang dengan didampingi aparat kepolisian, mereka mengaku sempat memasuki rumah itu, namun sudah dalam kondisi tak berpenghuni.
Salah satu nasabah BLN asal Surabaya bernama Anton Sopahella mengungkapkan, mereka yang datang di rumah bos BLN itu berasal dari Madiun, Kediri, Magetan, sampai Surabaya.
“Tujuan kita kesini itu kami korban dari BLH, sudah banyak nabur ternyata tidak kembali, kami minta penyelesaian,” jelas Anton kepada wartawan, Rabu 01 Oktober 2025.
Dijelaskan para nasabah koperasi mulanya berkumpul di kantor BLN yang berada di Solo, sebelum bersama sama menuju rumah Niko, pemilik BLN.
Anton mengaku, ia sempat memasuki rumah milik Niko sambil didampingi pihak kepolisian dari Polsek Mojosongo serta ketua RT setempat.
Namun, di dalam rumah tidak ditemukan seorangpun yang tinggal di dalam.
“Ternyata kuncinya itu dititipkan ke ketua RT, kita masuk diantar pak RT juga dari Polsek, jadi di rumah tidak ada orang,” lanjutnya.
Anton menambahkan, aksi serupa juga terjadi di kediaman pemilik BLN di Kota Salatiga, disana, nasabah juga tidak berhasil menemui Nikolas Nyoto.
Sementara Kapolsek Mojosongo Iptu Hartanto membenarkan para anggota koperasi asal Jawa Timur itu mendatangi rumah yang diduga milik Niko. Bahkan pihaknya juga ikut mendampingi nasabah masuk ke rumah tersebut. Selain dia juga ada Ketua RT setempat.
“Ya tadi saya masuk mendampingi dengan Pak RT, beserta dari rekan-rekan yang diduga korban Koperasi BLN. Untuk meyakinkan mereka memang tidak ada penghuni di dalamnya,” kata Iptu Hartanto.
Ia menambahkan aksi nasabah BLN di rumah itu berlangsung kondusif. Setelah mereka tak menemukan Nicho di rumah itu, mereka kemudian pergi meninggalkan lokasi.
Dijelaskan, berdasarkan keterangan warga sekitar, selama ini rumah itu ditempati oleh anak atau putra dari Nicholas Nyoto Prasetyo. Akan tetapi status rumah tersebut secara hukum masih milik pemilik lama.
“Itu karena baru dibayar sebagian dan sertifikat tanah, rumahnya pun masih milik (atas nama) pemilik lama,” katanya. (yull/**)