Bupati Boyolali Agus Irawan gagas pengembangan potensi sapi tunggangan di Kota Susu

Bupati Boyolali, Agus Irawan, Ketua DPRD Susetya Kusuma DH, bersama beberapa kepala OPD serta Jajaran forkopimda Boyolali bersama sama menaiki sapi tunggangan. (yull/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng- BOYOLALI,-Layaknya pasukan berkuda, 20 ekor sapi berukuran besar berjalan di acara pembukaan Hari Tani Nasional, Bulan Bhakti Peternakan, Hari ikan Nasional dan Hari Pangan Sedunia tingkat Kabupaten Boyolali 2025, pada Senin 22 September 2025.

Bupati Boyolali, Agus Irawan, Ketua DPRD Susetya Kusuma DH, bersama beberapa kepala OPD serta Jajaran forkopimda Boyolali bersama sama menaiki sapi tunggang, kemudian mengelilingi lokasi acara sambil menyapa pengunjung dan anak anak sekolah saat mereka melintas ratusan pengunjung memberikan sambutan dan tepuk tangan.

Tidak hanya menjadi tunggangan, sapi sapi tersebut juga mengikuti kontes sapi tunggang yang diadakan disnakkan Boyolali. Menurut Bupati Agus pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk pengembangan potensi sapi tunggang di Boyolali. Mengingat, banyak peternak yang mengembangkan ternak sapi mereka menjadi sapi kontes maupun sapi tunggang.

“Coba kita konfirmasi ke dinas terkait kita, kalau memang sapi tunggang yang ada di kabupaten Boyolali, kalau harus kita kembangkan atau mungkin menjadi salah satu andalan di Boyolali, kita akan kaji dulu,” katanya saat ditemui wartawan di Boyolali.

Senada, Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengungkapkan, sapi tunggang biasanya diarahkan ke sektor edukasi wisata. Sehingga bisa dijadikan untuk membuka sektor wisata baru bertema edukasi baik untuk masyarakat maupun peternak.

“ Sebenarnya kontes sapi tunggang dilakukan untuk memotivasi peternak, baik peternak sapi perah maupun sapi biasa untuk dijadikan sapi potong. Kalau dalam hal seperti ini kan mereka termotivasi untuk melestarikan keberlanjutan sebagai brand-nya Boyolali sebagai Kota susu,” jelasnya.

Dijelaskan, Disnakkan juga mengadakan kontes sapi perah untuk mencari bibit bibit unggul sapi perah. Sapi yang diperlombakan yakni sapi dara, atau sapi berumur 1 tahun. Selain itu, disnakkan juga melaksanakan kegiaatan gerimis (gerakan minum susu) dan makan ikan untuk 1000 anak anak.

“Ini dalam rangka mensinergikan program pusat ke daerah dan mengajak anak anak untuk berbudaya, senang minum susu, makan ikan, makan telur untuk Indonesia emas.”

Sementara, Sekretaris Dinas Pertanian, Retno Nawangtari mengatakan festival tersebut digelar selama 3 hari mulai Senin-Rabu ( 22-24 September 2025), tujuannya sebagai media promosi pemasaran produk hasil pertanian, peternakan, perikanan hingga hasil olahan pangan lokal dan hilirisasi agar memiliki daya saing.

“Disini kami gelar seperti, expo produk perikanan dan peternakan, lomba pertanian milenial, video pertanian, game funs, pelatihan olah tembakau, festival pangan lokal, ada gerakan minum susu 1000 siswa SD, Gemar ikan hingga deklarasi Gen-Z dukung pertanian dan banyak lagi lainnya.” (yull/**)