Fokus Jateng-BOYOLALI,-Suasana hangat penuh semangat tampak di gedung IKM Kampus Kopi Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jumat 22 Agustus 2025.
Saat itu, Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Banyuanyar, yakni mengajarkan proses pembuatan desain batik manual dan digital, yang kemudian dikembangkan dengan motif keris dan kopi sebagai ikon unggulan.
“Para dosen dan mahasiswa itu melibatkan anak-anak muda dan warga sekitar. Tujuannya mengoptimalkan potensi IKM Kampus Kopi dengan sentuhan seni dan budaya, yaitu melalui inovasi batik dan keris,” kata Kepala Desa Banyuanyar Komarudin.
Ia menjelaskan, kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara tim ISI Surakarta dan warga setempat, selain untuk ikon unggulan, pelatihan ini sebagai upaya pelestarian batik manual dan digital sekaligus mengembalikan makna asli dari proses membatik yang kini mulai terpinggirkan.
“Terimakasih, tim dari ISI Surakarta, yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, yang telah memberikan materi dan pelatihan secara langsung kepada masyarakat kami,” katanya.
Kegiatan ini menghadirkan, dua dosen ISI Surakarta, Cahya Surya Harsakya, M.Sn., dan Syarifah Nur Hajja, M.Sn., bertindak sebagai narasumber utama dalam kegiatan ini.
“Mereka mengajarkan proses pembuatan desain batik manual dan digital, yang kemudian dikembangkan dengan motif keris dan kopi sebagai ikon unggulan.”
Menurut Komarudin, selain pelatihan desain, tim ISI Surakarta juga membantu pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk motif batik unggulan. Langkah ini sangat penting untuk melindungi karya seni lokal dan memberikan jaminan hukum bagi para pelaku usaha.
“Kami sangat mengapresiasi atas inisiatif ISI Surakarta. Kami berharap, kegiatan ini mampu mengangkat citra desa sebagai sentra ekonomi kreatif yang berbasis budaya dan kearifan lokal,” katanya.
Komarudin menambahkan bahwa desa wisata memang perlu menghidupkan kreativitas dan inovasi menciptakan produk untuk menguatkan daya pikat wisatawan. Sehingga dengan adanya kreativitas dan inovasi, diharapkan juga mampu meningkatkan nilai tambah produk lokal secara signifikan.
“Sinergi antara batik, keris, dan kopi tidak hanya memperkuat identitas budaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi kreatif yang lebih luas bagi masyarakat Banyuanyar.” (yull/**)
Batik motif Keris dan Kopi kini jadi ikon unggulan Banyuanyar Boyolali
