Dandim 0724 Boyolali Resmikan SPPG MBG di Ampel

Fokus Jateng-BOYOLALI,-Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Boyolali bertambah. Dapur sehat itu berdiri di wilayah Dukuh Semampir RT 03/13, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Selasa 19 Agustus 2025.
Peresmian Program Makan Bergizi Gratis yang digagas oleh Yayasan Keluarga Harnowo Peduli SPPG Ampel 1 ini dibuka oleh Dandim 0724/Boyolali Letkol Inf Dhanu Anggoro Asmoro, dihadiri kurang lebih 100 orang undangan dari unsur Forkopimda, instansi pemerintah, tokoh masyarakat, dan jajaran pendidikan di Kecamatan Ampel.
Dandim 0724 Boyolali, Letkol Inf Dhanu Anggoro Asmoro, menyampaikan pihaknya melakukan pendampingan untuk kelancaran pelaksanaan proses baik sebelum, selama, dan sesudah beroperasinya SPPG.
“Kegiatan ini merupakan implementasi dari arahan Presiden RI Bapak Prabowo Subianto dalam mewujudkan kepedulian terhadap generasi muda melalui program gizi nasional. Kami dari jajaran TNI siap mendampingi pelaksanaan kegiatan ini, bersinergi bersama pemerintah daerah dan Polri agar berjalan lancar dan berkualitas untuk menuju Indonesia Emas,” ujarnya.
Sementara, Ketua Yayasan Keluarga Harnowo Peduli, Harnowo, mengatakan SPPG yang ia kelola mengirimkan MBG ke 25 sekolah yang berada di sejumlah di Kecamatan Ampel.
“Program ini akan didistribusikan ke wilayah Desa Candi, Gondang Slamet, Urutsewu, dan desa lainnya di wilayah Ampel. Semoga program ini membawa manfaat besar bagi masyarakat,” katanya.
Dijelaskan, untuk 10 hari ke depan pihaknya akan mendistribusikan ke 2.680 siswa penerima manfaat.
“Rencana setelah 10 hari sekitar 3.500 siswa. Pendistribusian makanan dijadwalkan urut mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA.” katanya.
Ia menambahkan, pihaknya tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan gizi anak sekolah, tetapi juga membawa dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat Boyolali.
“Bahan baku kebutuhan makanan akan diambil dari petani dan pasar lokal, sehingga perputaran ekonomi tetap berada di tengah masyarakat. Selain itu, kami melibatkan 50 tenaga kerja terlatih dalam proses pengolahan hingga distribusi makanan,” ungkapnya. ( yull/**)