Fokus Jateng-BOYOLALI, — Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus menunjukkan eksistensinya dalam memberikan perlindungan kesehatan kepada masyarakat.
Dengan prinsip gotong royong, program ini terus menjadi andalan bagi warga Indonesia untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak tanpa harus khawatir dengan biaya, termasuk bagi Istiqomah (70), warga Mojosongo, Kabupaten Boyolali yang baru saja menjalani perawatan rawat inap untuk vertigo di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang Boyolali.
Ibu rumah tangga ini telah terdaftar peserta JKN segmen PBPU (Pekerja Bukan Penerima Upah) Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali kelas 3, ia lalu menceritakan pengalamannya ketika pertama kali mengalami serangan vertigo. Pada saat dijumpai, dirinya sempat menjalani rawat inap di rumah sakit karena vertigo yang dideritanya. Kejadian tersebut bermula ketika sedang membersihkan rumahnya di pagi hari nan cerah.
“Beberapa hari yang lalu, saya berniat untuk membersihkan rumah. Tapi entah mengapa tiba-tiba saja saya merasa sangat pusing bahkan untuk membuka mata saja sangat berat. Saya merasa sekeliling saya berputar-putar yang membuat saya mual dan rasanya ingin muntah. Awalnya saya mengira hanya pusing biasa, tapi setelah dibawa periksa di Puskesmas Mojosongo ternyata saya mengidap vertigo dan sesuai indikasi medis saya pun dirujuk ke RSUD Pandan Arang Boyolali,” ungkap Istiqomah pada Tim Jamkesnews, Kamis 14 Agustus 2025.
Selama empat hari, harus dirawat intensif karena terus merasa pusing, tidak bisa makan, dan muntah-muntah. Istiqomah mengaku sangat bersyukur karena seluruh biaya perawatan dan pengobatannya ditanggung oleh Program JKN.
“Saya tidak perlu memikirkan biaya besar, mulai dari rawat inap hingga obat-obatan semua ditanggung oleh Program JKN, tentu sangat meringankan beban saya dan keluarga, bahkan saat akses layanan di puskesmas dan rumah sakit cukup menunjukan KTP sudah bisa merasakan kemudahan layanan menggunakan JKN,” ujar Istiqomah.
Ia juga mengapresiasi pelayanan yang diberikan oleh tim medis di RSUD Pandan Arang Boyolali. Pelayanannya sangat baik, dokter dan perawatnya ramah, yang benar-benar memperhatikan kondisinya saat ini dan tentunya kolaborasi fasilitas kesehatan dengan BPJS Kesehatan, sehingga memberikan layanan kesehatan secara maksimal kepada peserta JKN.
Istiqomah mengungkapkan bahwa manfaat Program JKN dirasakan tidak hanya oleh dirinya, tetapi juga oleh banyak masyarakat di sekitarnya. Menurutnya, program ini menjadi bukti nyata gotong royong dalam membantu sesama, terutama di saat membutuhkan layanan kesehatan.
“Tentunya manfaat Program JKN ini tidak hanya dirasakan oleh saya saja, tetapi juga oleh banyak masyarakat di sekitar saya. Program ini menjadi bukti nyata dari prinsip gotong royong bahwa kita bersama saling membantu di saat ada yang membutuhkan layanan kesehatan. Dengan adanya Program JKN. Siapa saja bisa mendapatkan pengobatan tanpa khawatir soal biaya,” tambah Istiqomah dengan wajah yang sumringah.
Kini, Istiqomah lebih memperhatikan kesehatannya. Ia dianjurkan untuk menghindari faktor pemicu vertigo, seperti stres, kurang tidur, dan makanan tertentu. Selain itu, jika ia sudah diijinkan pulang, dirinya memastikan akan mengikuti jadwal kontrol secara rutin untuk memantau perkembangannya.
“Program JKN benar-benar membantu saya. Kalau tidak ada JKN, mungkin saya akan kesulitan mendapatkan pengobatan seperti ini. Semoga program ini terus berjalan dan semakain yang terbantu. Harapan saya, masyarakat semakin sadar akan pentingnya memiliki JKN. Jangan tunggu sakit dulu baru daftar, karena kita tidak tahu kapan membutuhkan pelayanan kesehatan,” pungkasnya. ( ist/**)
Istiqomah : JKN Terbaik Sangat Memberikan Ketenangan Terhadap Layanan Kesehatan
