Musim Kemarau, BPBD Boyolali anggarkan Rp 176 juta untuk wilayah rawan Kekeringan.

Fokus Jateng-BOYOLALI,- Kekeringan dan krisis air bersih mulai melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Boyolali, pada musim kemarau 2025 ini.

Menghadapi kondisi tersebut, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali menggelontorkan anggaran sebesar Rp 176 juta  untuk menyediakan bantuan air bersih. Langkah ini diambil sebagai upaya tanggap darurat untuk wilayah yang mulai terdampak kekeringan.

“Juga telah disiapkan 5 unit truk tangki untuk dropping, apabila nanti masih kekurangan, kami akan bekerja sama dengan pihak lain,” kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Suratno, Kamis 31 Juli 2025.

Data di BPBD Boyolali menyebut ada 7 daerah yang menjadi langganan kekeringan, antara lain; Kecamatan yaitu Tamansari, Cepogo, Selo, Kemusu, Wonosegoro, Wonosamodro, dan Juwangi.

“Sejak 28 Juli kemarin sudah ada permintaan dropping air dari warga di desa Kedungrejo, kecamatan Kemusu, besoknya lamgsung kita kirimkan,” jelasnya.

Dijelaskan jika kemarau berlangsung lebih panjang dari perkiraan, maka potensi kekeringan bisa meluas ke wilayah lain. Untuk itu, pihaknya menugaskan anggotanya untuk melakukan monitoring lapangan.

“Dari hasil monitoring, akan dilakukan rapat pertimbangan apakah perlu penetapan status darurat kekeringan,” imbuhnya.

Selain itu juga untuk melihat kondisi krisis air bersih yang dialami oleh warga di wilayah Boyolali.

“Data dari BMKG stasiun Semarang, kemarau diawali pada dasarian bulan Mei dan Juni, panjang musim kemarau diprediksi mulai 3,5 sampai 5 bulan,” ucapnya.

Namun demikian, solusi jangka panjang berupa sumur bor dinilai lebih strategis untuk mengatasi krisis air secara permanen. Hal itu sudah diinisiasi BPBD menganggarkan sebesar Rp 450 juta untuk pembangungan sumur bor dalam di 3 desa, yakni Desa Lampar Kecamatan Tamansari, Desa Gunungsari, Kecamatan Wonosamudro, dan Desa Kedungrejo Kecamatan Kemusu.

“Jika memang harus ada siaga darurat kekeringan, maka akan dilakukan aktivasi satuan komando penangan darurat,”pungkasnya. (yull/**)