FOKUSJATENG.COM, JATENG – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada proyek-proyek perbaikan jalan di wilayah Soloraya pada Senin (14/7). Dalam sidaknya, Gubernur Luthfi menyayangkan lambatnya progres dua dari enam proyek perbaikan jalan yang sedang berjalan.
Menurut Gubernur, dua proyek yang berada di wilayah Sukoharjo dan jalan lingkar selatan Karanganyar baru mencapai enam persen. Padahal, empat proyek lainnya sudah menunjukkan kemajuan signifikan, bahkan melampaui 90 persen.
“Seharusnya enam proyek ini segera selesai. Tapi ada dua yang progresnya baru enam persen karena terkendala uji material dan teknis penggunaan aspal,” ujar Gubernur Luthfi saat meninjau proyek perbaikan jalan Palur-Karanganyar di Kecamatan Jaten.
Gubernur menilai adanya ketidakprofesionalan dalam pengerjaan dua proyek tersebut. “Saya akan cek siapa kontraktornya, pakai material apa, kok sampai berlarut-larut baru enam persen. Padahal yang lain sudah 90 persen lebih,” tegasnya.
Pelayanan Publik Terhambat, Masyarakat Dirugikan
Progres yang lambat ini, menurut Gubernur, jelas merugikan masyarakat pengguna jalan yang tidak terlayani secara maksimal. “Masyarakat tidak peduli siapa yang menggarap, aspalnya pakai apa, kendalanya apa. Yang penting, jalannya mulus,” tuturnya.
Ia berharap pengerjaan dapat segera diselesaikan dan berjanji akan memanggil dinas terkait serta kontraktor untuk meminta paparan mengenai penyebab lambatnya pengerjaan ini.
Kepala Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Surakarta, Adi Prasetya, menjelaskan bahwa enam proyek perbaikan jalan ini tersebar di berbagai kabupaten/kota. “Semuanya belum selesai. Ada yang sudah 90 persen lebih. Yang masih enam persen itu di lingkar selatan Karanganyar dan di wilayah Sukoharjo,” jelas Adi.
Ia menambahkan, kendala teknis pada dua proyek tersebut antara lain metode trial pemadatan material yang membutuhkan waktu untuk diuji di laboratorium. “Ini sedang dikejar pengerjaannya agar bisa segera selesai,” imbuhnya.
Infrastruktur Prima: Urat Nadi Perekonomian Jawa Tengah
Di sela-sela sidaknya, Gubernur Ahmad Luthfi juga menegaskan komitmen kuat Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menggenjot pembangunan infrastruktur demi mendongkrak perekonomian daerah.
“Pembangunan infrastruktur adalah prioritas utama kami. Kami berkomitmen penuh membangun dan memelihara jalan-jalan di seluruh pelosok Jawa Tengah karena kami memahami betul bahwa infrastruktur yang prima adalah urat nadi perekonomian daerah ,” tegas Gubernur Ahmad Lutfi.
Menurutnya, jalan yang mulus, jembatan yang kokoh, dan aksesibilitas yang baik bukan hanya soal kenyamanan, tetapi merupakan fondasi vital untuk meningkatkan daya saing ekonomi Jawa Tengah.
“Dengan infrastruktur yang memadai, distribusi barang dan jasa akan lebih lancar, biaya logistik bisa ditekan, investasi akan lebih mudah masuk, dan sektor pariwisata pun akan berkembang pesat,” jelas Gubernur.
Ia menambahkan, hal ini akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan pada akhirnya, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh rakyat Jawa Tengah.
“Oleh karena itu, insiden keterlambatan proyek seperti ini tidak bisa kami toleransi. Kami akan terus memantau, mengevaluasi, dan menindak tegas pihak-pihak yang tidak profesional,” pungkas Gubernur Luthfi, menandaskan bahwa setiap rupiah anggaran untuk infrastruktur harus memberikan dampak maksimal bagi kesejahteraan masyarakat. ( rc/bre)