Opini Rahadi Al Paluri: Korupsi Masjid Agung Madaniyah Karanganyar, Kerugian Moral dan Negara yang Tak Termaafkan

foto : Rahadi Al Paluri Aktifis Pergerakan senior Jateng dan juga seorang Peternak Kambing

 

 

FOKUSJATENG.COM, OPINI – Dugaan korupsi dalam pembangunan Masjid Agung Madaniyah Karanganyar telah memicu kemarahan publik dan sorotan tajam dari berbagai pihak. Rahadi Al Paluri, seorang aktivis pergerakan terkemuka di Jawa Tengah, dengan tegas menyatakan keprihatinannya. Menurutnya, kasus ini bukan hanya sekadar kerugian finansial negara, tetapi juga pukulan telak terhadap moralitas dan kepercayaan masyarakat, terutama karena melibatkan rumah ibadah.

“Ini keterlaluan,” ujar Rahadi dengan nada geram. “Korupsi itu sendiri sudah merupakan tindakan bejat, tapi ini? Pembangunan rumah ibadah dikorupsi. Ini sudah kacau, moralitasnya buruk sekali, apalagi ini melibatkan pemerintah.”

Rahadi menekankan bahwa kasus korupsi, terlebih yang menyangkut tempat ibadah, adalah cerminan dari kemerosotan etika yang parah. Ia menyoroti ironi bahwa dana yang seharusnya digunakan untuk pembangunan fasilitas spiritual justru diselewengkan untuk memperkaya diri.

“Menurut saya, aparat penegak hukum harus memproses sesuai tata cara dan prosedur yang berlaku,” tegas Rahadi. Ia mendesak agar penegakan hukum dilakukan tanpa pandang bulu dan tuntas. “Jangan tebang pilih dan harus ditelusur sampai ke akarnya.”

Rahadi juga menyuarakan keprihatinan mendalam terkait potensi pengorbanan pihak-pihak yang lebih rendah dalam struktur birokrasi. “Jangan sampai bawahan yang dikorbankan yang hanya menjalankan perintah dari otoritas kebijakan, sedangkan pejabat tinggi baik-baik saja,” katanya. Ia menyerukan agar penegak hukum fokus pada aktor intelektual dan pihak yang paling bertanggung jawab dalam kasus ini, bukan hanya “tumbal” yang menjalankan perintah.

Lebih lanjut, Rahadi Al Paluri meminta kepada semua pihak yang terlibat, terutama mereka yang berstatus sebagai tergugat, untuk bersikap jujur dan kooperatif dalam memberikan keterangan. “Bagi yang tergugat harus jujur dalam memberikan keterangan dengan benar,” pintanya.

Ia berharap pengungkapan fakta yang sebenarnya dapat dilakukan secara transparan demi keadilan dan pemulihan kepercayaan publik. “Jangan sampai Masjid yang sudah megah, ternyata banyak yang dikorupsi,” pungkas Rahadi, menyiratkan harapannya agar kemegahan fisik Masjid Agung Madaniyah tidak ternoda oleh praktik-praktik korupsi.

Kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Agung Madaniyah Karanganyar ini menjadi ujian bagi komitmen pemerintah dan aparat penegak hukum dalam memberantas korupsi, sekaligus menjadi cerminan moralitas bangsa yang harus segera dibenahi. ( bre)