FOKUSJATENG COM, KARANGANYAR – Jumat (27/6/2025) siang kemarin menjadi hari yang spesial bagi warga Dusun Punukan, Desa Ngadiluwih, Kecamatan Matesih. Bagaimana tidak, Masjid Nur Hidayah yang sudah direnovasi total akhirnya diresmikan langsung oleh Bupati Karanganyar, H. Rober Christanto. Peresmian ini ditandai dengan salat Jumat perdana yang khusyuk di masjid yang kini tampil lebih megah.
Acara yang berlangsung hangat ini dihadiri banyak tokoh masyarakat, perangkat desa, pengurus DPD, hingga ratusan warga sekitar yang tampak antusias. Menurut Takmir Masjid, Bapak Arif Mujahidin, Masjid Nur Hidayah ini punya sejarah panjang, lho. Masjid ini adalah salah satu yang tertua di Desa Ngadiluwih, dibangun pertama kali pada tahun 1965. Nah, renovasi kali ini adalah yang pertama kalinya dilakukan secara menyeluruh, mengubah tampilan dan kapasitasnya secara drastis.
“Dulu, masjid kami ukurannya 6 x 6 meter persegi, cuma bisa menampung kurang dari 100 jamaah. Sekarang, ruang salat utamanya sudah diperluas jadi 9,5 x 9,5 meter persegi, bisa menampung hampir 200 jamaah!” terang Bapak Arif dengan bangga.
Selain ruang salat yang lebih lega, Masjid Nur Hidayah kini juga dilengkapi dengan berbagai aset wakaf. Ada lahan seluas 283 meter persegi yang bakal jadi Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), area parkir yang juga bisa jadi lapangan untuk pemuda, bahkan dua bidang sawah produktif seluas 1.000 m² dan 700 m². Wah, lengkap sekali, ya!
Yang lebih membanggakan, seluruh biaya renovasi ini adalah hasil swadaya masyarakat. Total dana yang terkumpul mencapai lebih dari Rp400 juta! Dana ini berasal dari infak 467 muhsinin (orang-orang yang berbuat baik), yang sebagian besar adalah warga Desa Ngadiluwih sendiri. Ini benar-benar bukti kekompakan warga.
Bupati Rober Christanto dalam sambutannya tak henti-hentinya memuji semangat gotong royong masyarakat. Beliau bahkan sempat bernostalgia tentang masa mudanya sebagai pemuda masjid. “Dulu, para pemuda datang ke masjid sejak sore, menunggu azan Magrib, lalu ikut berjamaah hingga Isya. Semangat seperti inilah yang harus dibangkitkan kembali,” ujar beliau. Bupati berharap Masjid Nur Hidayah ini tak hanya jadi tempat ibadah, tapi juga pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat, tempat diskusi, pembelajaran, dan pelayanan.
Tak hanya itu, Bupati juga menjanjikan dukungan dari pemerintah, termasuk bantuan dari Baznas untuk pembangunan fasilitas pendukung seperti toilet masjid. Beliau mengajak semua elemen masyarakat untuk terus memakmurkan masjid ini dan menjadikannya simbol kebersamaan. “Saya bangga melihat semangat gotong royong warga. Dari anggaran lebih dari 400 juta, 70 persen di antaranya berasal dari masyarakat Desa Ngadiluwih sendiri. Ini bukti nyata kekuatan kebersamaan,” imbuhnya dengan senyum.
Peresmian ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah, momen hangat yang menandai babak baru bagi Masjid Nur Hidayah. Semoga masjid ini benar-benar bisa menjadi pusat keimanan dan persatuan bagi warga Punukan dan sekitarnya. ( dn/ bre)