UNS, Dinkes Karanganyar, dan MSI Tekan TBC Bersatu: Kader Dibekali Ilmu untuk Wujudkan Indonesia Bebas TBC 2050

 

FOKUSJATANG.COM, KARANGANYAR – Semangat kolaborasi membara di Hotel Permata Sari Karanganyar pada Kamis, 15 Mei 2025. Sebanyak 30 kader kesehatan mengikuti kegiatan “Refreshment Kader” yang digagas oleh Mentari Sehat Indonesia (MSI Karanganyar) bekerja sama dengan Riset Group Pembangunan dan Perubahan Sosial FISIP UNS. Kegiatan ini menjadi wujud nyata pengabdian kepada masyarakat dalam upaya mencapai target Indonesia bebas TBC pada tahun  2050.
Ketua Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat, Prof. Dr. Argyo Demartoto, M.Si., menegaskan bahwa pembekalan ini merupakan langkah krusial untuk mendukung Gerakan Active Case Finding Tuberkulosis (ACF TBC) Mandiri dan Berkelanjutan melalui pemberdayaan komunitas. “Pengentasan TBC adalah tanggung jawab kita bersama. Butuh kolaborasi dan keberlanjutan dari semua pihak agar cita-cita Indonesia Zero TBC 2030 dapat terwujud,” ujar Prof. Argyo dengan penuh harap.
Materi Komprehensif untuk Kader Berdaya
Kegiatan Refreshment Kader ini tidak hanya sekadar pertemuan, namun menjadi wadah strategis untuk membekali para kader dengan pengetahuan mendalam seputar TBC. Berbagai narasumber kompeten, termasuk dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, hadir untuk berbagi ilmu.
Shubuha Pilar Naredia, M.Si., Ketua Yayasan MSI Karanganyar, menjelaskan beragam materi penting yang disajikan. Di antaranya adalah Analisis Situasi TBC di Kabupaten Karanganyar dan Strategi Peningkatan Pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) Bagi Kontak Serumah. Materi ini penting agar kader dan petugas Puskesmas mampu memetakan kasus TBC yang ada di Karanganyar.
Tak hanya itu, para kader juga dibekali dengan ilmu Investigasi Kontak dan Penyuluhan (ACF), serta Komunikasi Efektif. Materi komunikasi efektif ini sangat vital agar kader dapat melakukan edukasi dan skrining TBC secara persuasif dan mudah dipahami oleh masyarakat saat melakukan investigasi kontak dan ACF.
“Materi Campaign Digital juga tak kalah penting. Harapan kami ke depan, edukasi TBC dapat dilakukan secara masif melalui media sosial, menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat,” pungkas Shubuha, menyoroti potensi media digital sebagai sarana penyuluhan yang efektif.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para kader dapat menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan TBC di Karanganyar, membawa harapan bagi Indonesia yang sehat dan bebas TBC. (Rls/bre)