Desa Cabean Kunti Boyolali menjalin sister village dengan Desa Nyalian Bali

Serah terima Cendera mata dari Desa Cabean Kunti kepada Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan Kepala Desa Nyalian Ida Cokorda Gede Agung Mahaputra. (doc.bhs/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Pemerintah Desa Cabean Kunti Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali pada hari Jum’at 28 Oktober 2022 bertolak ke Desa Nyalian, Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung dalam rangka studi banding desa. Kegiatan ini bertujuan untuk dapat menambah kapasitas pengetahuan perangkat desa serta Kelompok Sadar Wisata Dewi Kunti terkait dalam rencana pengembangan pariwisata yang menjadi prioritas desa Cabean Kunti pada tahun 2023 mendatang. Kegiatan tersebut, juga merupakan kunjungan balasan desa Cabean Kunti dalam rangka pemantapan rencana hubungan kerjasama dalam bentuk _Sister Village_ yang proses sebelumnya telah di laksanakan pada bulan september lalu, oleh perwakilan desa Nyalian di Desa Cabean Kunti. Kunjungan ini juga bertepatan dengan Festival Desa Nyalian sehingga Desa Cabean Kunti berkesempatan menyajikan salah satu kesenian tradisinya yaitu tarian Bagus Lembu. “Rangkaian aktivitas kegiatan yang akan berlangsung selama 3 hari meliputi pengamatan tentang kesenian, kebudayaan, pemberdayaan warga, pola perjalanan wisata, kerajinan, kuliner dan hal-hal yang berkaitan dengan kepariwisataan,” kata Ketua Boyolali Heritage Society BHS) Kusworo yang turut mendampingi Pemdes Cabean Kunti ke Desa Nyalian Bali.
Momentum pertemuan kedua desa ini merupakan inisiasi oleh Desa Connection, yakni komunitas yang memiliki semangat untuk dapat saling menghubungkan dalam jejaring antar desa agar dapat saling mengenal, bertukar informasi, bekerjasama, dalam semua sektor termasuk pariwisata menuju elaborasi berkelanjutan.
Kepala Desa Cabean Kunti, Khamid Winarti mengaku sangat merespon dengan bagus rencana hubungan kerjasama Sister Village tersebut.
“Ya, karena desa Cabean Kunti sangat perlu belajar dengan Bali sebagai barometer wisata dunia yang sarat dengan alam dan budaya, sehingga kesempatan yang ditawarkan oleh Desa Connection segera ditindaklanjuti,” kata Khamid.
Senada, Ketua Komunitas Desa Connection Chris Broto bahwa “Sekarang waktunya berjejaring antar desa perlu terkoneksi secara langsung, karena desa sebagai bagian dari hulu banyak sektor seperti pertanian, perkebunan, perdagangan, ekonomi kreatif dan pariwisata. Sehingga, Cabean Kunti sebagai salah satunya, membutuhkan _partner_ dalam lini hilirisasi atau pemasaran, oleh karena itu Bali menjadi salah satu targetnya.”
Selain memgunjungi Desa Nyalian, rombongan juga akan mengunjungi Desa Penglipuran serta Desa Bayunggede di kabupaten Bangli. (**)