Pemkab Boyolali Gelar Wayang Kulit Virtual

Penyerahan simbolis wayang virtual Pemkab Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pagelaran wayang kulit dengan lakon Sendang Emas Nilo Kencono sukses diselenggarakan secara virtual pada Rabu (16/6/2021) Live dari Balai Sidang Mahesa, Boyolali, Jawa Tengah, dan disaksikan ratusan penonton secara zoom meeting.

“Dalam kegiatan hari jadi Boyolali ini kita gelar pentas wayang kulit tiga hari, tentunya ini merupakan wujud kecintaan pada budaya lokal dan semangat menjaga nilai budaya ditengah pandemi,” kata Bupati Boyolali M Said Hidayat saat membuka pagelaran wayang tersebut.

Lakon Sendang Emas Nilo Kencono yang dipentaskan ki dalang Suryanto, merupakan lakon carangan ringkes pepak . Mengisahkan kebingungan tokoh Pandawa, Puntadewa, Prabu Krisna dan ki Lurah Semar atas musibah bencana yang melanda jagat pewayangan akibat kemarahan salah satu raja yang sengaja menyebarkan penyakit.

Puntadewa titisan Bathara Darma, Prabu Krisna merupakan titisan Dewa Wisnu, dan Ki Lurah Semar yang tak lain adalah Bathara Ismaya lalu menuju kayangan untuk menemui Sang Hyang Wenang. Ketiganya lalu diminta mencari Sendang Mas Nila Kencana. Hingga kemudian diketahui penyebab penyakit itu. Warga yang sakit, dibasuh dengan air sendang hingga bisa disembuhkan.

Pentas tersebut merupakan pertunjukan pertama yang digelar berurutan Rabu-Jumat (16-18/6) malam hari. Pentas menghadirkan tiga dalang dalam tiga cerita pewayangan dengan durasi masing- masing dua jam saja pada pukul 20 00 hingga 22 00 WIB.

Selain pentas lakon Sendang Emas Nila Kencana oleh Ki Dalang Suryanto, maka Kamis (17/6) pentas menghadirkan Ki Dalang Wartoyo dengan lakon Semar Kawedar. Dan Ki Dalang Arif Sarjono dengan lakon Rajamala Sirna akan pentas Jumat (18/6) malam.

“Pentas wayang yang biasa dinikmati sedalu natas kini Pemerintah Kabupaten Boyolali menggelar dalam waktu yang di tentukan. Bukan apa-apa semoga ini menjadi bagian dari doa yang kita panjatkan, kita segera hidup kembali yang normal dalam situasi nyaman,” kata Bupati usai menyerahkan tiga gunungan wayang kepada ketiga dalang.

“Ketika pentas dapat kita lakukan dengan baik lancar tanpa menimbulkan apapun apalagi terkait covid 19, maka tentunya dapat kita agendakan secara rutin bergantian bisa tiap bulan, tidak harus wayang tapi kesenian lokal lainya bisa kita upayakan digelar dengan pola yang sama,” imbuh Said.

Disela sambutannya saat membuka pentas secara resmi, Bupati M Said Hidayat mengajak masyarakat untuk tetap menerapkan prokes ketat. Hal itu dimaksudkan untuk mengatasi penyebaran pandemi Covid-19. Apalagi virus varian India sudah dideteksi masuk Boyolali.

“Untuk mengatasi penyebaran Covid-19, butuh dukungan semua pihak. Dan tentu saja dukungan seluruh masyarakat,” tegasnya.