FOKUS JATENG-BOYOLALI-Di Desa Doplang, kecamatan Teras, Boyolali tidak hanya dikenal sebagai desa penghasil lele, belakangan ini tidak sedikit yang datang hanya untuk mendapatkan cacing sutera. Mengingat didaerah itu banyak kepala keluarga yang beralih profesi sebagai pembudidaya caing sutra.
“Disaat sulit seperti ini, hanya usaha (budidaya cacing sutra) ini yang menjadi andalan untuk mencukupi kebutuhan,”kata Supriyanto (42)salah satu peternak cacing sutra di Desa Doplang.
Dijelaskan, ia bersama sejumlah warga desanya harus melakukan berbagai macam upaya agar tetap bisa bertahan disaat pandemi covid-19. Termasuk budidaya cacing sutra untuk makanan ikan hias. Dia dalam mengembangkan usahanya dibantu putra pertamanya yang masih duduk di bangku SMA. Setiap sore hari mereka berkubang dengan lumpur tempat ternak cacing sutera yang berada di sawah dekat rumahnya.
“Usaha ternak cacing sutera ini sudah kami tekuni sejak awal pandemi covid-19 beberapa bulan yang lalu.
Sebelumnya kami berdagang angkringan depan rumah, namun terpaksa gulung tikar sejak ada Corona,” ujarnya.
Supriyanto mengaku dirinya tidak menduga usaha cacing sutra yang ia tekuni, lambat laun semakin menjanjikan. Kini usaha budidaya cacing sutera yang ia tekuni bisa menghasilkan omset jutaan rupiah perbulan dan bisa membantu perekonomian keluarga.
“Karena permintaan terus meningkat, sehingga banyak warga yang lain ikut banting setir menjadi peternak cacing sutra,” katanya.
Cacing sutera ini merupakan limbah dari puluhan kolam ikan lele yang berada di sekitarnya, cacing sutera ini nantinya digunakan sebagai pakan bibit ikan nila, bibit ikan gurami, bibit ikan lele, maupun untuk makan ikan hias.
Harga cacing sutera pun bervariasi mulai Rp 25 ribu hingga Rp 27 ribu perliternya, bahkan Supriyanto, bisa mendapatkan Rp.6 juta hingga Rp.7 juta perbulan untuk sebelas petak sawah cacing sutera, pihaknya tidak perlu susah payah menjual hasil panenannya, karena para tengkulak sudah datang untuk membeli panen cacing sutera tersebut. Harapannya budidaya cacing sutera ini bisa membantu perekonomian keluarga disaat pandemi covid-19 seperti saat sekarang ini.
Menurut Kadus Desa Doplang, Siswanto(46), budidaya cacing sutera memiliki prospek yang cukup bagus, belum banyak yang tertarik untuk melakukan budidaya cacing sutera. Untuk itu, pihaknya terus mendorong kelompok budidaya untuk melakukan budidaya cacing tersebut.
“Jumlah peternak cacing sutra ini sekitar 15 orang, biasanya para pelanggan harus memesan terlebih dulu. Hasilnya memang lumayan bisa untuk menopang kebutuhan keluarga,” katanya.