Komunitas Boyolali Jeep Adventure Tutup Sumur Tua di Bekas Terminal Sunggingan, Ini Alasannya

Penutupan sumur tua di bekas Terminal Sunggingan Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Khawatir jika ada yang terperosok ke lubang sumur yang tak terpakai, Komunitas Boyolali Jeep Adventure boyolali (BJA) bersama warga menutup dua buah sumur di bekas Komplek Terminal Bus Sunggingan, Boyolali Kota. Kedua sumur ditutup dengan kayu dan cor beton.

Aksi penutupan sumur itu berawal saat salah satu anggota BJA, Heri, di beritahu tukang ojek yang kerap mangkal dikawasan tersebut. Dikatakan ada dua buah sumur di bekas terminal tersebut. Keberadaan sumur dinilai membahayakan masyarakat.

Sumur itu berada di sisi timur dan sisi barat terminal. tepatnya, di bagian belakang deretan kios yang kini telah dikosongkan. Hal itu seiring dipindahkannya Terminal Bus ke kawasan Penggung, Boyolali Kota. “Kami pun langsung mengecek ke sana,” kata Heri di sela- sela penutupan sumur, Minggu (29/12/2019).

Hasil pengecekan ternyata benar, kedua sumur yang sudah tak terpakai itu membahayakan warga. Kedua lubang sumur tidak dilengkapi dinding. Pada malam hari, kondisi lokasi tersebut juga gelap, bahkan di sumur sebelah timur, posisinya sangat dekat dengan pintu masuk.

Pihaknya bersama anggota BJA dan dibantu jajaran Polsek Boyolali Kota berinisiatif menutup sumur tersebut. Caranya, diatas sumur dipasang rangka kayu. Kemudian, lubang sumur ditutup dengan cor beton bekas yang didapat di kawasan bekas terminal tersebut. “Kami mendapat bantuan dari jajaran Polsek Boyolali Kota,” ujarnya.

Kapolsek Boyolali Kota, AKP Purnomo yang turut membantu penutupan kedua sumur menambahkan, penutupan sumur memang layak dilakukan agar tidak membahayakan masyarakat. Sebab, sumur tidak memiliki pelindung dinding. “Kalau sampai ada yang tercebur sangat berbahaya,” katanya.

Apalagi, nanti pada malam tahun baru kawasan bekas Terminal Bus Sunggingan juga bakal digunakan untuk salah satu lokasi pentas musik. Tentu, bakal banyak pengunjung datang meramaikan pentas malam tahun baru itu.
“Jadi, kami mendukung penutupan kedua buah sumur itu agar tidak membahayakan masyarakat,” katanya.

Pihaknya juga mengingatkan masyarakat yang turut meramaikan pentas malam pergantian tahun di kawasan terminal lama, agar berhati hati mengingat banyak dinding bangunan yang retak, serta kayu dan paku yang berserakan.

“Nikmati saja di depan panggung, hendaknya jangan memasuki bekas bangunan ruko, karena cukup membahayakan,” pungkasnya.