FOKUS JATENG-BOYOLALI-Meski sudah terjadi turun hujan di beberapa wilayah di Boyolali, namun dampak musim kemarau masih dirasakan warga. Terutama warga di wilayah Boyolali utara.
Menyikapi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali rutin melaksanakan kegiatan droping air bersih ke wilayah-wilayah yang dilanda kekeringan. Seperti droping air bersih di Dukuh Tegalrejo, Desa Repaking, Kecamatan Wonosegoro, Selasa 23 Oktober 2018.
Warga antusias menyambut bantuan tersebut. Babinsa Repaking, Koramil Wonosegoro, Serma Mustaqim turut aktif membantu pelaksanaan pendistribusian air bersih kepada masyarakat. Dikatakan, kegiatan droping air bersih yang dilaksanakan oleh BPBD Kabupaten Boyolali sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Bahkan, diharapkan, bantuan air bersih bisa dilakukan rutin sembari menunggu hujan turun.
Diakui, kesulitan air bersih hampir dipastikan terjadi setiap tahun di wilayah binaannya saat musim kemarau. Pasalnya, desa binaannya tersebut minim sumber air. Kalaupun ada, debitnya airnya sangat kecil.
Warga yang mampu, biasanya membeli air bersih dari pengusaha air bersih keliling. Namun bagi warga yang tidak mampu, bisa patungan membeli air dan airnya dibagi bersama. Jika tidak, warga terpaksa antre lama di sumber air. “Sehingga warga sangat antusias setiap kali ada bantuan air bersih,” katanya.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo menjelaskan, pihaknya masih terus membantu air bersih bagi warga di kawasan rawan air bersih. Hal itu dilakukan untuk mengurangi derita warga akibat minimnya air bersih saat kemarau.