FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dalam rangka menggiatkan sisi kepariwisataan yang ada di Kabupaten Boyolali, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali sedang mencoba untuk memberdayakantempat olahraga untuk bisa menjadi obyek wisata yang bisa dikunjungi. Satu strategi yang dicanangkan dari Kementerian Pariwisata adanya satu program sport tourism (wisata olahraga) yang memberikan peluang kepada Pemkab Boyolali untuk bisa mencipkan gelanggang olahraga yang luas.
“Di 2018, kami mencoba mengeksplor suatu gelanggang sepakbola dengan pemerintah desa menggunakan memanfaatkan eks tanah bengkok untuk pematangan lahan, pembuatan talud, yang disana secara fungsinya memang fokus di sepakbola,” ungkap Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani saat ditemui di ruang kerjanya, pada Senin 1 Oktober 2018.
Dijelaskan, pihaknya memanfaatkan bekas tanah bengkok di Desa Paras; Kecamatan Cepogo untuk dibuat stadion olahraga pengganti Stadion Pandan Arang di wilayah kota Boyolali. Karena stadion yang lama dirasa sudah tidak terlalu signifikan karena memang keterbatasan lahannya, sehingga diharapkan di tempat yang baru akan banyak kegaitan yang terselenggara.
“Disitulah fungsi olahraga nampak, di sisi lain kunjungan banyak otomatis dengan banyaknya event di tempat tempat itu otomatis pemberdayaan perekonomian tumbuh harapannya tentu saja masyarakat di wilayah sekitar juga memiliki dampak yang positif,” jelasnya.
Hingga saat ini, tahap pembuatan stadion yanga kan dinamakan Kebo Giro ini sudah dalam tahap pematangan lahan. Sekitar 2,5 hektar lahan tersebut akan dibuat lapangan sepakbola beserta tribun penonton. Menggunakan anggaran seebsar Rp 6,8 miliar ini direncanakan akan selesai pada 2019 dengan kapasitas sekitar 4000 penonton.
“Penonton sekitar 4000 bisa masuk dengan masuk dan menonton bola. Selain itu akan ada fasilitas yang ada di sekitarnya seperti lapangan panahan, lapangan terbuka slalom kaum milenial, ruang terbuka hijau, dan sebagainya,” pungkasnya.