FOKUS JATENG-SRAGEN-Meski masih turun hujan, namun musim kemarau sudah mulai dirasakan sebagian warga Sragen, terlebih di wilayah utara. Warga melangalami krisis air bersih mengingat beberapa sumur warga mulai mengering.
Bahkan warga harus mencari sumber mata air ke beberapa tempat, seperti sendang dan sumur sawah setempat usai salat subuh. Keberadaan sumur tersebut juga tidak mencukupi untuk kebutuhan warga. Seperti yang dialami warga Dusun Kowang, Desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Sragen.
Kondisi ini langsung direspons Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Sragen. Pada Senin 25 Juni 2018 sudah mulai mengirimkan bantuan air bersih ke lokasi kekeringan.
Anis (35), salah satu warga Kowang mengatakan, kekeringan air bersih sudah dialami sejak dua minggu. “Warga mencari air di sumur sawah. Setiap pagi harus berebut dan antre sejak usai salat subuh sampai jam enam. Kalau tidak ada bantuan air seperti ini warga harus beli air seribu liter dengan harga Rp 50 ribu,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Ngadiyem (60), warga lain. Menurutnya, sumur di samping rumah mulai tidak mengeluarkan air sejak dua bulan yang lalu. Sehingga bantuan air bersih dari pemerintah pagi tadi sangat meringankan beban.
“Allhamdulillah Mas, bantuan ini sangat membantu sekali. Pasalnya sumur kami sudah tidak mengeluarkan air lagi. Rencana air ini akan kami gunakan untuk masak, mandi, mencuci dan minum ternak,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Ngargotirto Suharno menjelaskan, warga mengalami kesulitan air setiap tahun di musim kemarau. Warga sudah berusaha membuat sumur dengan kedalaman 125 meter tapi tidak mengeluarkan air.
“Kedalaman itu kadang ada airnya tapi airnya tidak bertahan lama. Bahkan air sumur itu kalau ada juga rasanya asin tidak bisa dikonsumsi,” terangnya.
Menurut dia, ada 6 kebanyanan di Desa Ngargotirto. Namun saat ini yang kekurangan air adalah Dusun Kowang dan kebanyanan Sendang Palang Dukuh Sendangsono. “Saya sendiri kalau di hari raya seperti ini sehari bisa menghabiskan air seribu liter untuk ukuran keluarga besar,” jelasnya.
Sugeng, Kepala Harian BPBD Sragen saat dihubungi fokusjateng.com mengatakan, wilayah Sragen yang mengajukan bantuan air bersih saat ini baru wilayah Sumberlawang. “Droping air bersih hari ini satu tangki itu permintaan Mas. Wilayah lain belum ada, baru Sumberlawang saja,” terang dia.