Pastikan Situasi Merapi Aman, Jajaran Polres Boyolali Bersama Polsek Selo Salurkan Bantuan untuk Pengungsi

Tim gabungan menyambangi pengungsi di aula Balai Desa Tlogolele, Kecamatan selo, Boyolali, Senin malam 21 Mei 2018. (Dok. Humas Polres Boyolali/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Setelah penetapan aktivitas Gunung Merapi status normal level 1 menjadi waspada level 2, Polres Boyolali bersama Polsek Selo menyambangi pengungsi Senin malam 21 Mei 2018. Para pengungsi adalah warga Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, yang sudah di posisi aman di aula balai desa setempat.

Mereka terdiri dari anak-anak 64 orang, lansia 12 orang, remaja 41 orang, dan dewasa 235 orang. Para pengungsi ini meninggalkan rumah pada Senin malam 21 Mei 2018 di saat ada letusan freatik yang cukup besar dengan ketinggian asap tebal mencapai 3.500 meter.

Patroli, sambang, dan monitor pengungsi ini selain personel Polres Boyolali dan Polsek Selo juga Koramil Selo dan relawan BPBD Boyolali. Mereka menyalurkan bantuan ke pengungsi dipimpin Kapolsek Selo Iptu Margono. Selain menyalurkan bantuan, tim gabungan juga menginformasikan peningkatan aktivitas Merapi dari BPPTKG.

“Kami manenangkan para pengungsi agar tidak panik, tetap tenang dan waspada. Setelah bisa diajak berkomunikasi dan ditenangkan, petugas gabungan mendata warga pengungsi,” terang Kapolsek Selo Iptu Margono mewakili Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi.

Dikatakan, total pengungsi malam itu sebanyak 362 orang. Pada malam itu, seluruh petugas gabungan masih siaga sebagai bentuk dalam tahap awal menangani para pengungsi sambil menunggu informasi dari petugas yang mengawasi Kegunung Apian yaitu BPPTKG.

Setelah dari petugas BPPTKG menginformasikan saat ini status normal telah dinaikkan menjadi status waspada, maka petugas gabungan mengimbau kepada seluruh warga Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo yang masih berjaga-jaga di rumah masing-masing agar lebih waspada. “Kami minta warga membagi tugas dalam berjaga dan selain yang berjaga disarankan agar segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Yaitu di aula Kantor Balai Desa Tlogolele yg berjarak 8 Kilometer dr puncak Merapi,” papar dia.

Dengan langkah sigap petugas gabungan ini, mendapat apresiasi dari tokoh masyarakat setempat. Mereka mengucapkan terima kasih yang besar kepada petugas Polri dan petugas gabungan yang aktif membantu warga dan memberikan informasi aktual kondisi Gunung Merapi dan diberi tahu batasan jarak aman untuk sementara 8 kilometer dihitung dari garis lurus titik puncak Gunung Merapi jika terjadi letusan.

Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi, Sik, Msi juga hadir meninjau kegiatan anggota Polres Boyolali yang bahu membahu aktif bersama tim gabungan dalam giat di tempat pengungsian erupsi Gunung Merapi di Aula Balai Desa Tlogolele.