Umat Hindu Gelar Ritual Mendhak Tirta di Pengging Boyolali, Ini Prosesinya…

Umat Hindu di Banyudono, Boyolali, menggelar ritual Melasthi, Senin 12 Maret 2018. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Umat Hindu bakal menggelar ritual Tawur Kesanga di Candi Prambanan, Kamis 15 Maret 2018 mendatang. Sebelum ritual itu, umat Hindu menjalani prosesi ritual pengambilan air suci atau air kehidupan di mata air Siraman Dalem Pengging, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Senin 12 Maret 2018.

Prosesi ritual itu dimulai kirab dari Pura Suci Saraswati, Desa Ngaru-Aru, Pengging, Banyudono. Lantas menuju mata air Siraman Dalem Pengging. Ritual ini dinamai Mendhak Tirta atau Melasthi.

Kirab diawali dengan doa dan menabuh kendang serta gamelan. Peserta Melasthi ini sekitar 400-an umat Hindu dari Boyolali, Solo, dan Sukoharjo. Mereka berpakaian khas Hindu dengan hiasan bunga di telinga.

Perjalanan kirab ini menempuh jarak sekitar 1 kilometer menuju sumber mata air. Beragam gunungan hasil bumi diarak sebagai wujud syukur atas limpahan kesejahteraan dan kedamaian seluruh umat. “Ritual ini rangkaian perayaan Nyepi yang jatuh pada Sabtu (17/3) mendatang,” terang Panitia Mendak Tirta Parjiyanto, di sela-sela kirab.

Dikatakan, air Siraman Dalem Pengging ini satu dari tujuh mata air yang akan digunakan dalam Tawur Kesanga. Enam sumber mata air lainnya diambil dari Salatiga, Semarang, Klaten, dan Sragen. Air dari ketujuh mata air tersebut akan digunakan sebagai sarana penyucian diri umat Hindu dengan alam semesta.

Pemangku Pura Saraswati Wagiyanto menuturkan, meski menjadi minoritas di lingkungannya, namun umat Hindu di Banyudono tersebar di empat desa. Jumlahnya sekitar 400 orang. Empat desa ini yakni Desa Ngaru-aru, Jembungan, Bendan, dan Ketaon. “Selama ini hidup rukun dengan umat lainnya,” tuturnya.