FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Pesta demokrasi yang dikemas dalam hajatan Pilkada serentak tinggal menghitung hari. Semua elemen masyarakat berbondong-bondong membuat relawan untuk mendukung salah satu Bakal pasangan calon. Namun begitu, salah satu elemen kelompok mastarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Serikat Buruh Karanganyar ( FKSBK ) belum menentukan dukungan kepada salah satu Bapaslon.
Menurut Eko Supriyanto, selaku ketua FKSBK Hingga detik ini pihaknya belum meberikan memderikan dukungan resmi kepada salah satu calon. ”Hingga saat ini kami belum memberikan dukungan kepada salah satu calon dalam pilkada karanganyar yang akan di gelar bulan Juni tahun ini, jika ada yang memberikan dukungan yha ‘monngo’ itu dinamika demokrasi. Yang jelah FKSBK belum menentukan pdukungan secara resmi,” katanya Selasa 30 Januari 2018.
Lebih jauh, komandan kaum buruh ini mengungkapkan bahwa soal dukung mendukung bukan pada person. Namun lebih pada ide dan gagasan yang bermanfaat bagi kaum pekerja. “Bagi kami adalah dukungan gagasan dan konsep bukan dukungan personal, sampai sekarang belum ada statement atau program kerja yang sudah disampaikan kepada masyarakat. dari sini kita bisa melihat bagaimana arah kerja 5 tahun kedepan jangan sampai kita memilih kucing dalam karung” tegasnya
Dalam pandangan Eko politik sejatinya adalah soal “kompromi”. Jadi tidak ada rumus menang-menangan sendiri semua harus dikompromikan. “Politik itu soal kompromi, hla terus serikat buruh mau berkompromi dengan siapa? dengan pemodal? saya menyakini dibelakang mereka ada “pemodal” pengusaha yang selama ini kita berseberangan gagasan dan konsep,” jelasnya.
Sebagai Kelompok masyarakat, Serikat Buruh dipandang sebagai gadis manis disaat pilkada banyak yang ingin meminang namun dalam sejarah perjuangan serikat buruh kalau hanya mendukung secara emosional & personal pasti akan ditinggal. Makanya konsep atau program kerja yang mesti didukung bukan personalnya.
“Berbicara serikat buruh berserikat ada contoh di beberapa negara yang berkuasa dari Partai Buruh seperti Australia dan Inggris. saya tidak ingin berbicara partai buruh yang ingin saya sampaikan bagaimana buruh bisa maju dan bermartabat melalui politik,” paparnya.
FKSBK berharap pada pemerintah agar lebih konkrit memperjuangkan keberpihakannya kepada kaum buruh, jangan hanya memperjuangkan tingkat upah minimum, namun juga hak hak yang lain. “Saya berharap pada pemerintah agar mengeluarkan kebijakan yang benar benar berpihak pada kaum burtuh , tidak hanya memperjuangkan upah minimum saja,“ harap Eko.
Selaku komponen masyarakat Eko mengimbau masyarakat agar menyikapi Pilkada tidak dengan emosi tapi dengan fikiran yang jernih dan cerdas. “Pilkada hanya fase peralihan kepemimpinan daerah , kita tanggapi dengan santai tidak dengan emosional. yang intinya marilah kita memilih pemimpin yang peduli dan mau dan mampu memperjuangkan kepentingan Serikat Buruh siapapun orangnya, apapan latar belakang nya , serta apa agamanya,” pungkasnya.