Lukisan ‘Jelek’ di Lomba ini Dimungkinkan Bisa Jadi Pemenang, Lho kok Bisa?

Para peserta nampak konsentrasi dengan lukisannya di Monumen Juang 45 Klaten, Selasa (12/9/2017). (Joko Larsono/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG – KLATEN – Sebanyak 321 pelajar tingkat sekolah dasar (SD), SMP dan SMK/SMA di Klaten mengikuti kegiatan melukis Pahlawan Nasional Indonesia di Monumen Juang 45 Klaten. Kegiatan melukis yang disuport dari komunitas lukis Biennale Klaten tersebut mendapat respons positif dari para pelajar di Klaten.

Direktur Eksekutif Klaten Biennale, Temanku Lima Benua mengatakan, kegiatan melukis ini dibagi dua tempat yakni, 270 di SMPN 1 Klaten dan 60 pelukis di Monumen Juang 45.

“Yang dinilai adalah semangatnya, jujur, solidaritas dan bertanggungjawab. Bisa saja yang lukisannya jelek tapi malah menang. Tema kita adalah keberagaman, jadi kalau peserta tiba- tiba kuasnya patah temannya membantu itu dapat nilai plus. Solidaritasnya itu yang kami nilai,” katanya, Selasa (12/9/2017).

Temanku mengatakan, para peserta sebelum melakukan menggambar atau melukis diberikan penjelasan terkait nama pahlawan yang akan dilukisnya. Dari situ mereka tidak hanya bisa melukis tapi juga tahu perannya, sehingga wawasannya akan bertambah.

“Sebelum melukis mereka juga harus tahu terlebih dahulu peran atau manfaat pahlawan yang dilukis tersebut. Contohnya,kalau melukis Ir Soekarno itu siapa dan pernah jadi apa itu harus diketahui para pelukis,” ujarnya.

Kegiatan melukis tersebut melibatkan 7 (tujuh) tim juri, yakni dari Klaten, Yogyakarta dan Solo. Terkait hadiah, kata dia, ada uang pembinaan, tropi dan sertifikat.

“Yang utama adalah kita membentuk metode baru sebuah pengajaran karakter nilai nilai suatu bangsa,” kata Hari selaku pendamping ruang publik Klaten Biennale.