DP2KBP3A Boyolali soal dugaan kekerasan seksual siswa SMP : siap lakukan pendampingan

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali, Ratri S Survivalina, (Doc/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng-BOYOLALI,- Seorang siswi tingkat sekolah menengah pertama di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah diduga menjadi korban kekerasan seksual oleh kakek tirinya.
Korban mengalami trauma akibat kejadian itu. Kini pihak kepolisian sedang mendalami kasus tersebut.
Menurut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali, Ratri S Survivalina, dugaan siswi menjadi korban kekerasan seksual itu kali pertama diketahui oleh guru BK (bimbingan konseling) yang curiga melihat korban dalam kondisi pucat. Sehingga BK pun memanggil siswa tersebut. Saat ditelusuri siswi kelas 7 itu akhirnya mengaku trauma dan ketakutan akibat masalah berat yang tak bisa ia selesaikan sendiri. Selain itu BK juga menemukan ada sayatan yang menggores di lengan anak. Menurut Lina, hal itu merupakan tanda tanda percobaan bunuh diri.
“Ada bekas bekas sayatan di lengan, dan ada tanda tanda kecenderungan bunuh diri, terus digali oleh guru, akhirnya si anak mau terbuka, dan baru diketahui ternyata ada masalah yang tidsk bisa diselesaikan sendiri,” jelas Lina, Senin 6 Oktober 2025.
Dijelaskan, saat ini kondisi siswi tersebut sudah mulai membaik, sebab pihak sekolah terus membantu serta memantau. Lina juga mengapresiasi pihak sekolah yang bisa mengamankan dan melakukan pendampingan terhadap anak tersebut dari gangguan terduga pelaku pencabulan.
Diduga kasus tersebut terjadi di salah satu desa di Kecamatan Ampel, Boyolali.
“Kita menunggu, misalnya dari sekolah itu butuhkan bantuan dari kita nanti kita akan siapkan. tapi saat ini dari tim sekolah itu sidah melakukan pendampingan pada anak itu terus sudah bisa istilahnya melindungi anak itu, sehingga proses belajarnya masih berlanjut juga keamanannya dari pengganggu nya pelakunya itu juga sudah bisa di kendalikan pihak sekolah,” paparnya.
Terkait kasus tersebut, Kasatreskrim Polres Boyolali, AKP Indrawan Wira Saputra mengatakan, pihaknya sudah menerima aduan dan saat ini dalam proses penyelidikan.
“Masih kami sinkronkan, masih periksa saksi saksi, dan kami masih menunggu hasil visum,” jelas AKP indra.
Indra mengatakan, pihaknya menerima laporan dugaan kasus pencabulan tersebut pada Kamis 2 Oktober kemarin. Pihak kepolisian memastikan akan mengusut tuntas kasus ini. ( yull/**)