Resmi Mendaftar, Dwiadi Agung Nugroho siap berlaga di KONI Boyolali 

Dwiadi Agung Nugroho (tengah) Balon Ketua KONI Boyolali (yull/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng-BOYOLALI,- Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa (Musorkablub) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Boyolali akan dihelat pada 15 Oktober mendatang. Bursa bakal calon Ketua Umum pun mulai memanas.

Dua bakal calon akan bersaing dalam pemilihan Ketua KONI Boyolali- periode 2025–2029.  Mereka berdua dinilai memenuhi syarat dan mengembalikan berkas pendaftaran yakni Dwiadi Agung Nugroho dan Joko Raharjo.

Bakal Calon Ketua Umum KONI Boyolali Dwiadi Agung Nugroho saat ditemui wartawan mengatakan, dirinya sengaja mendaftar karena merasa memenuhi syarat. Sebagaimana AD/ART KONI, ketua Cabang Olah Raga (Cabor) Persatuan Tinju Amatir ( Pertina) Boyolali ini mengaku pernah menjabat sebagai pengurus KONI Boyolali  selama lebih dari satu periode.

“Dengan alasan itu saya memberanikan diri untuk maju menjadi calon ketua KONI Boyolali,” katanya. Kamis 2 Oktober 2025.

Alasan lainnya, Dwiadi juga merasa prihatin jika bakal calon ketua umum yang sudah mendaftar tidak berasal dari kalangan yang benar-benar memahami dunia olahraga.

“Sebenarnya saya agak prihatin, saya tidak akan maju bilamana ada anggota KONI maupun Cabor yang maju, sebenarnya saya nunggu maka dari itu saya mendaftar di hari akhir,” ungkap Dwiadi.

Pengalaman menjadi pengurus cabang olahraga (Cabor) merupakan syarat penting yang tak bisa diabaikan. Selain memiliki pengalaman, anggota DPRD Provinsi Jateng ini juga mengantongi dukungan yang melebihi syarat minimal sembilan dukungan atau 20 persen dari jumlah keseluruhan.

“Kalau tidak berkecimpung dan terlibat langsung, mau dibawa ke mana olahraga Boyolali? Kendala dan permasalahan di KONI sudah saya pahami, sehingga solusinya bisa kita cari bersama,” tegasnya.

Ia menegaskan, kendati prestasi KONI Boyolali sejauh ini sudah menunjukkan peningkatan, masih ada ruang untuk lompatan yang lebih besar.

“Pada Porprov Jateng 2018 kita di peringkat 17, lalu di Porprov 2023 naik ke peringkat 13. Target saya ke depan Boyolali bisa masuk 10 besar,” ujarnya optimistis.

Target tersebut bukan hal mustahil jika semua cabor dan pengurus KONI dapat bekerja secara terkoordinasi.

“Dengan doa dan dukungan semuanya, saya memberanikan diri maju. Ini bukan soal jabatan, tapi tanggung jawab untuk memajukan olahraga Boyolali.”

Dwiadi juga menekankan visinya menjadikan olahraga Boyolali lebih maju dengan prinsip fair play dan sportivitas.

“Jadi saat ini hanya di KONI-lah pertandingan berlangsung secara fair play, sportif dan jujur.” (yull/**)