CFD di Komplek Pemkab Boyolali sisakan banyak sampah, DLH imbau kesadaran bersama 

Fokus Jateng-BOYOLALI,-Seperti kata pepatah dimana ada manusia, di situ ada sampah. Meskipun pemerintah atau pun pengelola wisata telah menyediakan tempat-tempat sampah, masih saja ada orang sengaja meninggalkan sampah sembarangan, dan berharap ada pihak kebersihan untuk membersihkan sampah yang ia tinggalkan. Padahal tak jauh  dari sana teronggok tong sampah yang menanti untuk diisi.

Tidak hanya di sejumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) tempat favorit bagi yang ingin bersantai. Hal itu, juga terlihat saat Car Free Day (CFD) di Boulevard Soekarno, komplek kantor terpadu pemerintah kabupaten (Pemkab) Boyolali.

“Sudah ada tong sampah, tapi masih saja meninggalkan sampahnya sembarangan,” kata Mustika (23) salah satu pengunjung CFD. Minggu 28 September 2025.

Ia menambahkan permasalahan sampah tidak hanya bisa menyalahkan pemerintah saja. Menurutnya, tak sedikit upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan kepedulian terhadap sampah dan lingkungan. Mulai dari edukasi, kelas mengolah sampah, pengurangan pemakaian plastik, kerajinan dari sampah.

“Masih kurang kesadarannya. Padahal sudah ada imbauan, sudah banyak penyuluhan.”

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Suraji mengakui saat ini kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih kurang. Padahal, pihaknya sudah menyediakan tong sampah di tempat-tempat umum seperti di RTH hingga tempat wisata.

“Iya, seperinya masih kurang kesadaran. Padahal sudah ada penyuluhan. Itu di RTH dan tempat-tempat umum lainnya bersih karena ada petugas kebersihan atau penyapu,” katanya.

Ia menyebutkan, seperti di CFD Minggu pagi tadi sampah yang dihasilkan sudah mencapai 600 an kilogram, naik 50 persen dari semula saat CFD di jalan Pandanaran sekitar 250-300 kg. Sampah sebanyak itu diantaranya berupa kantung plastik, gelas plastik, styorofoam.

“Tiap CFD menjadi 600an kilo setelah pindah ke jalan merdeka timur (kompleks perkantor, kenaikan disebabkan semakin banyaknya pedagang yaitu gabungan pedangan CFD dan pedagang Alun-alun kidul,” katanya.

Padahal pihaknya sudah menyiapkan tempat sampah besar ukuran 650 liter serta 30 petugas kebersihan dari DLH.

“Pantauan kami, sebagian besar pedagang tidak menyediakan tempat sampah sendiri, juga masih banyak pengunjung yang belum tertib dan membuang sampah terutama bungkus makanan dan minuman tidak pada tempatnya,” imbuh Suraji.

Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Disdagperin (Dinas perdagangan dan perindustrian) untuk menertibkan pedangan dalam mengelola sampah.

“Dan juga kepada penyenggara CFD untuk selalu menghimbau pedagang dan pengunjung untuk tertib menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah pada tempatnya,” kata Suraji.

Selain itu, Suraji juga berharap agar masyarakat mendukung berbagai program pemerintah, diantaranya dibidang kebersihan.

“Mari kita bangun dan bersihkan lingkungan kita dengan tidak membuang sampah sembarangan, syukur mau ngurangi sampah dengan membawa tumbler, lalu pedagang memiliki tempat sampah sendiri,” pungkasnya. ( yull/**)