FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Riuh rendah tawa dan sorak-sorai ratusan warga memecah keheningan malam di Ngasem, Desa Lemahbang, Kecamatan Jumapolo, Sabtu (6/8/2025). Mereka tidak hanya berkumpul untuk menonton pertandingan bola voli; mereka merayakan mimpi yang terwujud setelah tiga tahun penantian.
Malam itu, lapangan yang dulunya “hanya lahan biasa”, kini telah bertransformasi menjadi Brama Sport Centre yang megah. Ini bukan sekadar peresmian fasilitas fisik, melainkan perayaan semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat yang tak kenal lelah.
Pembangunan Brama Sport Centre adalah bukti nyata bahwa inisiatif masyarakat yang didukung pemerintah mampu menciptakan karya monumental. Ketua Panitia, Radiyo, mengungkapkan bahwa fasilitas ini lahir dari proses panjang selama tiga tahun, didanai oleh anggaran pemerintah sekaligus uluran tangan swasta dan swadaya masyarakat.
“Tempat ini dulunya hanya lahan biasa, tetapi sekarang disulap menjadi lapangan bola voli yang luar biasa. Ini menunjukkan semangat kebersamaan masyarakat dalam mendukung olahraga,” ujar Bupati Karanganyar, H. Rober Christanto, saat meresmikan fasilitas tersebut.
Apresiasi Bupati menggarisbawahi inti dari pembangunan ini: sebuah fasilitas olahraga yang lahir dari rahim kebersamaan. Brama Sport Centre tidak dibangun dalam semalam; ia ditenun dari keringat, komitmen, dan harapan kolektif warga Jumapolo.
Lebih dari sekadar arena voli, fasilitas ini dirancang sebagai kawah candradimuka multiguna. Radiyo menjelaskan, lapangan ini juga disiapkan untuk futsal, basket, dan bahkan direncanakan akan dilengkapi kolam renang. Visi besarnya jelas: menjadikan Brama Sport Centre sebagai pusat pembinaan (kawah candradimuka) olahraga di Karanganyar.
Semangat kebersamaan dalam membangun kini beralih menjadi semangat untuk membina. Dengan diresmikannya Fun Game Bola Voli Bupati Cup 2025 di lokasi yang sama, arena ini langsung menjalankan fungsinya sebagai wadah silaturahmi dan pembinaan.
Bagi masyarakat, lapangan ini bukan lagi sekadar beton dan jaring. Ia adalah ruang temu sosial, tempat anak-anak muda belajar tentang kerja sama tim, disiplin, dan arti sportivitas—kalah terhormat dan menang bermartabat.
Pemerintah Kabupaten Karanganyar pun melihat ini sebagai investasi sumber daya manusia. Bupati Rober menegaskan komitmennya untuk terus mendukung sarana serupa di wilayah lain, karena dari arena seperti inilah mentalitas pejuang dan atlet-atlet baru akan lahir.
Brama Sport Centre telah menjadi bukti hidup bahwa ketika masyarakat bergerak bersama, mereka tidak hanya membangun lapangan, tetapi juga membangun karakter, mempererat persaudaraan, dan menanam benih sportivitas untuk generasi muda. ( bre)
