Fokus Jateng-BOYOLALI – Meski terjadi aksi unjuk rasa yang berujung ricuh di sejumlah daerah, suasana di Gladagsari Boyolali tetap terkendali. Aktivitas pemerintahan berjalan dengan pola penyesuaian, namun aktivitas warga tidak terganggu. Mereka berkerja dengan tenang di tengah dinamika politik yang bergulir.
” Kita sudah sepakat untuk saling menjaga, saling menghormati,” kata Camat Gladagsari Muhammad Isak, Rabu 3 September 2025.
Sebelumnya sejumlah elemen masyarakat di wilayah Gladaksari terdiri dari organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan, pelajar serta unsur lainnya mengikuti doa bersama dan mendeklarasikan Boyolali cinta damai di halaman kantor kecamatan setempat.
Muhammad Isak mengatakan bahwa deklarasi yang melibatkan elemen masyarakat itu merupakan komitmen bersama untuk mengawal perdamaian dan menolak segala bentuk provokasi .
“Deklarasi damai ini menunjukkan bahwa Boyolali hadir dan bersatu dalam memelihara kondusivitas dan keamanan wilayah. Kami menolak segala bentuk provokasi dan kekerasan,” katanya.
Ia juga mengimbau seluruh masyarakat agar menyampaikan aspirasi dengan cara yang baik dan santun.
“Kami terbuka terhadap kritik dan saran. Tapi tentu harus dilakukan dengan cara yang baik, Karena kalau aksi berubah menjadi anarkis, yang dirugikan adalah masyarakat,” tambahnya.
Adapun deklarasi sendiri dilakukan dengan membacakan ikrar deklarasi cinta damai anti anarkisme secara bersama-sama, dengan harapan Boyolali tetap damai, dalam menjaga Gladaksari pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
Dalam deklarasi, mereka mengecam keras dan berharap semua pihak dapat menahan diri dan menghentikan segala bentuk kekerasan, anarkisme yang dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa, serta mengganggu keselarasan kehidupan bermasyarakat. ( ist/**)