Fokus Jateng-BOYOLALI,- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Boyolali melakukan survey kajian lalu lintas di Simpang Empat Sambi yang sempat ramai dikeluhkan belakangan ini. Terutama pada pagi dan sore hari, di simpang empat Sambi selalu terjadi antrian panjang.
Dinas perhubungan (dishub) kini mulai mengkaji sejumlah solusi penanganan yang bisa diterapkan di kawasan tersebut.
“Jadi ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan arus lalu lintas yang terjadi di kawasan tersebut sekaligus mencari solusi penanganannya,” kata Kepala Seksi Keselamatan, Joko Suripto melakukan peninjauan langsung ke lokasi, Rabu 27 Agustus 2025.
Kemudian tim Dishub juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Sambi, serta klarifikasi terkait permasalahan lalu lintas di kawasan simpang empat.
Dari hasil kajian, lanjut Joko ditemukan beberapa persoalan, antara lain fase traffic light mengalami kesalahan sehingga menyebabkan antrian panjang kendaraan dari arah utara–selatan.
“Selain itu, keberadaan tugu di tengah simpang tidak sesuai dengan kondisi saat ini dan justru mengganggu kelancaran arus lalu lintas, serta lebar mulut simpang yang tidak memadai jika tugu tetap berada di tengah.” Berdasarkan temuan tersebut, Dishub Boyolali memberikan rekomendasi berupa perubahan fase traffic light dari tiga fase menjadi dua fase, yaitu utara–selatan bergantian sendiri-sendiri dan timur–barat bersamaan.
Dishub juga merekomendasikan kepada Pemerintah Kecamatan Sambi agar berkoordinasi terkait kaji ulang keberadaan atau pemindahan tugu dari tengah simpang untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas.
“Kajian ini kami lakukan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran lalu lintas masyarakat. Rekomendasi yang disusun akan segera kami koordinasikan lebih lanjut agar dapat direalisasikan,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi III DPRD Boyolali Gama Wijaya mengapresiasi adanya rencana penataan lalin di sekitar kawasan simpang empat Sambi. Dia menyarankan agar penanganan lebih maksimal, Dishub juga hendaknya bekerja sama dengan pihak pemerintah kecamatan Sambi.
”Solusinya harus dipecahkan bersama karena ini juga merupakan tanggung jawab bersama, dengan demikian potensi kemacetan maupun kecelakaan bisa diminimalisir demi kenyamanan pengguna jalan,” tegas Gama. ( yull/**)
