Mahasiswa UNISRI Kenalkan Negara-Negara ASEAN Lewat Kegiatan Edukatif di SDN Jagalan Klaten

Fokus Jateng -Klaten, -Dalam rangka pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), mahasiswa Universitas Slamet Riyadi (UNISRI)  Surakarta melaksanakan program edukatif bertajuk “Edukasi ASEAN melalui Kegiatan Menggambar dan Menyusun Puzzle Bendera” di SD Negeri 1 Jagalan, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten.

Program ini digagas oleh Novitriana Dwi Wulansari, mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pendidikan dasar yang lebih kreatif dan menyenangkan. Kegiatan dilaksanakan pada Selasa, 29 Juli 2025, dengan melibatkan siswa-siswi kelas 4 hingga 6.

Melalui kegiatan menggambar dan menyusun puzzle bendera, para siswa dikenalkan pada berbagai negara anggota ASEAN dengan cara yang interaktif dan visual. Tak hanya mengenal nama dan bendera, anak-anak juga diajak memahami ciri khas dari masingmasing negara anggota ASEAN sambil mengembangkan keterampilan motorik halus dan kerja sama dalam kelompok.

“Hasil kegiatan sangat menggembirakan. Lebih dari 80% siswa mampu menyebutkan nama dan bendera negara anggota ASEAN dengan benar,” ujar Novitriana saat diwawancarai seusai kegiatan.

Edukasi ASEAN melalui Kegiatan Menggambar dan Menyusun Puzzle Bendera ini disambut antusias oleh pihak sekolah. Guru-guru menilai pendekatan pembelajaran yang digunakan cukup efektif dalam memadukan aspek pengetahuan, keterampilan, dan nilai kebersamaan. “Anak-anak terlihat sangat senang. Mereka tidak hanya belajar, tetapi juga berkreasi dan bekerja sama,” ungkap salah satu guru kelas.

Selain meningkatkan wawasan kebangsaan dan regionalisme dikalangan siswa, kegiatan ini juga menjadi inspirasi bagi guru untuk mengembangkan metode pembelajaran tematik yang menyenangkan. Puzzle dan media gambar yang digunakan menjadi alternatif menarik dalam menyampaikan materi pelajaran IPS, khususnya terkait negara-negara ASEAN.

Meskipun dihadapkan pada sejumlah kendala seperti keterbatasan waktu dan peralatan, kegiatan tetap berlangsung lancar berkat dukungan penuh dari pihak sekolah dan kerja sama anggota KKN 42 UNISRI. Menurut laporan, kegiatan ini juga melibatkan kolaborasi lintas bidang dengan mahasiswa dari Fakultas Hubungan Internasional, menjadikannya bentuk pengabdian multidisiplin yang berdampak nyata.

Novitriana berharap kegiatan semacam ini dapat terus dikembangkan dan diadaptasi dalam kurikulum pendidikan dasar. Ia juga mendorong agar pembelajaran visual dan interaktif, semakin sering diterapkan di sekolah sebagai bentuk pendekatan yang sesuai dengan karakteristik siswa usia dini.

Melalui kegiatan ini, UNISRI kembali menegaskan komitmennya dalam membangun sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah desa, dan masyarakat untuk menciptakan desa yang mandiri dan berkelanjutan melalui penguatan potensi lokal dan pendidikan berkualitas. (**)

Oleh: Novitriana Dwi Wulansari

Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UNISRI Surakarta