FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Memperingati ulang tahun Paguyuban UMKM “Mitra Tanjung” yang ke-2, Karang Taruna Tanjung Asri Dusun Kebak menunjukkan kiprahnya dalam membangkitkan perekonomian desa dan menumbuhkan semangat kemandirian serta gotong royong di kalangan pemuda. Acara yang juga bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia ini berlangsung meriah di depan Kantor Kepala Desa Kebak, Sabtu (9/8).
Berdiri sejak Agustus 2023, paguyuban ini merupakan inisiatif Karang Taruna Tanjung Asri yang dikelola langsung oleh para pemuda desa. Di bawah bimbingan Ketua Karang Taruna, Isrianto Islamudin, paguyuban ini berhasil menghimpun 30 pelaku usaha UMKM dari berbagai jenis, mulai dari kuliner hingga permainan.
“Paguyuban UMKM Mitra Tanjung Dusun Kebak” ini diketuai oleh Gimanto, pedagang bakso pentol kuah, dengan Darsono sebagai sekretaris dan Marindra sebagai bendahara. Setiap sore, mulai pukul 15.00 WIB hingga menjelang maghrib, area depan kantor desa ramai dengan kegiatan jual beli, memberikan suasana baru yang positif bagi desa.
Isrianto Islamudin, sebagai pendiri dan pembina, menyatakan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui UMKM, sekaligus menjadi wadah pembelajaran bagi generasi muda. “Semoga kegiatan ini menjadi modal untuk menumbuhkan sifat gotong royong dan jiwa mandiri bagi teman-teman karang taruna,” ujarnya.
Tak hanya fokus pada ekonomi, paguyuban ini juga menanamkan kemandirian usaha yang memberi manfaat lebih luas. Iuran rutin sukarela dari para anggota tidak hanya digunakan untuk kas paguyuban, tetapi juga dialokasikan untuk pendapatan desa, donasi kegiatan sosial, hingga pengelolaan kebersihan lingkungan.
Bentuk nyata gotong royong lainnya terlihat dari kegiatan pengecatan pagar kantor desa yang biayanya bersumber dari swadaya anggota. Hal ini membuktikan bahwa semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan mampu membawa perubahan positif.
Dengan adanya Paguyuban UMKM Mitra Tanjung, Karang Taruna Tanjung Asri tidak hanya menjadi organisasi kepemudaan biasa, tetapi juga motor penggerak ekonomi dan sosial yang inspiratif bagi desa. ( bre)