Spektakuler, Ngaji Budaya dan Peletakan Batu Pertama Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia di Boyolali 

Wakil Bupati Boyolali, Dwi Fajar Nirwana turut meletakan batu pertama pembangunan Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia di Desa Pager jurang, Musuk. (doc/Fokusjateng.com)

Fokus Jateng-BOYOLALI,-Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia akan dibangun di komplek Masjid Ash Sirathalmustaqim, Dukuh Manggung, Desa Pagerjurang, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, pada Senin, 4 Agustus 2025, malam.

Wakil Bupati Boyolali, Dwi Fajar Nirwana usai meletakan batu pertama pembangunan Rumah Aspirasi Tunanetra mengaku merasa bangga dan terharu  dengan semangat para penyandang disabilitas dalam berkarya.

 “Saya bangga dengan semangat para penyandang disabilitas. Keterbatasan bukan penghalang untuk terus berkarya dan bermanfaat bagi sesama,” ucapnya.

Wabup Dwi Fajar menekankan pentingnya kebersamaan dalam menghargai keberagaman kemampuan masyarakat. Ia juga berharap Rumah Aspirasi Tunanetra bisa menjadi solusi permasalahan tunanetra di wilayah Boyolali dan sekitarnya.

“Semoga Rumah Aspirasi Tunanetra ini bisa memberikan manfaat, jadi ruang untuk menyampaikan aspirasi, mengembangkan potensi dan tentunya mencarikan solusi untuk permasalahan tunanetra yang ada di wilayah Kabupaten Boyolali.”

Diketahui, peletakan batu pertama pembangunan Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia ini dihadiri sekitar 1.500 jamaah dan berbagai tokoh dari unsur pemerintahan, keagamaan, dan kemasyarakatan. Kegiatan tersebut mengangkat tema “Sambang Sambung Leluhur, Cinta Agama dan Tanah Air” dalam suasana yang penuh semangat kebangsaan dan kekhidmatan.

Turut hadir, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Tengah, Gunawan Sudharsono, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah, Saiful Mujab. Ketua Umum Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia Yogi Matsuni.

Dalam sambutannya, Gunawan Sudharsono menyampaikan permohonan maaf dari Gubernur Jawa Tengah yang berhalangan hadir, serta mengapresiasi berdirinya Rumah Aspirasi Tunanetra sebagai langkah positif bagi pemberdayaan penyandang disabilitas.

“Tempat ini insyaallah akan menjadi pusat pelatihan dan wadah aspirasi bagi para tunanetra. Semoga membawa manfaat luas,” ujarnya.

Ketua Umum Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia Yogi Matsuni menambahkan bahwa masyarakat sebenarnya peduli dengan para tunanetra, hanya bagaimana bersama-sama membangun inklusi atau kebersamaan, tentu saja dengan penuh dari pemerintah setempat.

“Tunanetra insyaallah bisa membangun, baik itu perkampungan, kecamatan, kabupaten dan seluruhnya dengan kemampuan mereka.” ujarnya.

Mewakili Kapolres Boyolali AKBP Rosyid Hartanto melalui Kasat Binmas Iptu Andi Setiawan mengatakan bahwa kehadiran Polres Boyolali merupakan bentuk apresiasi dan dukungan terhadap kegiatan yang memiliki nilai keagamaan, kebudayaan, dan pemberdayaan masyarakat, khususnya kaum disabilitas.

“Kami hadir mewakili Kapolres Boyolali untuk bersilaturahmi dan memberikan dukungan moral atas inisiasi berdirinya Rumah Aspirasi Tunanetra Indonesia. Ini adalah wujud nyata kepedulian masyarakat terhadap saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” ujarnya.

Andi menambahkan bahwa Polres Boyolali akan terus mendukung kegiatan masyarakat yang berlandaskan nilai keagamaan, budaya, dan semangat kebangsaan.

“Semoga acara seperti ini terus berkembang dan menginspirasi masyarakat untuk peduli serta saling menguatkan, khususnya kepada saudara-saudara kita penyandang disabilitas,” pungkasnya.

Rangkaian acara juga dimeriahkan dengan penyerahan mobil ambulance dari perusahaan sawit “M Kita” kepada pengurus Masjid Ash Sirathalmustaqim. Kemudian dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an Braille, pengajian budaya oleh Gus Minim, dan pengajian kebangsaan oleh KH. Yusuf Chudlori. ( yull/**)