Srawung Budaya Kreatif Karanganyar: Merajut Tradisi, Mendorong Ekonomi Lokal

FOKUSJATENG.COM, KARANGANYAR – Halaman belakang Rumah Dinas Bupati Karanganyar pada Rabu malam, 23 Juli 2025, menjelma menjadi panggung megah bagi perhelatan akbar Srawung Budaya Kreatif 2025. Dibuka langsung oleh Bupati Karanganyar, H. Rober Christanto, acara ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan kearifan lokal sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang berbasis budaya.

Kemeriahan pembukaan terasa begitu kental dengan kehadiran Forkopimda, seluruh jajaran OPD, tokoh masyarakat, hingga ribuan warga Karanganyar yang antusias. Sorak sorai dan tepuk tangan riuh menyambut penampilan angklung memukau dari Komunitas Kebaya Indonesia (KKI) Dewan Pengurus Cabang (DPC) Karanganyar, yang merupakan binaan Dekranasda Karanganyar. Penampilan ini menjadi simbol dimulainya sebuah hajatan budaya yang akan berlangsung selama tiga hari penuh.

 

“Jamasan Kiai Pamot”: Mengangkat Warisan Leluhur

Mengusung tema “Jamasan Kiai Pamot”, Srawung Budaya Kreatif 2025 akan berlangsung hingga 25 Juli 2025, dari pukul 13.00 WIB hingga 22.00 WIB setiap harinya. Tema ini bukan sekadar nama, melainkan cerminan upaya untuk kembali menghargai dan merawat warisan budaya, khususnya keris sebagai salah satu identitas penting dalam kebudayaan Jawa.

Beragam rangkaian kegiatan telah disiapkan untuk memanjakan pengunjung dari berbagai kalangan. Pecinta keris dapat menikmati Sarasehan Keris & Jaran Bigar, serta mengagumi keindahan pusaka dalam Pameran & Bursa Keris. Bahkan, pengunjung berkesempatan menyaksikan langsung proses penciptaan keris dalam Demo Tempa Keris yang mendalam.

Harmoni Budaya dan Geliat Ekonomi Kreatif

Srawung Budaya Kreatif tidak hanya tentang tradisi, tetapi juga tentang inovasi. Alunan merdu Musik Angklung & Gamelan akan mengiringi langkah pengunjung menjelajahi aneka stand yang menawarkan kekayaan lokal. Bagi pecinta kuliner, Kuliner Jadul siap memanjakan lidah dengan cita rasa masa lalu. Sementara itu, Kerajinan Bambu menampilkan kreativitas tangan-tangan terampil pengrajin lokal.

Tak hanya itu, acara ini juga menjadi wadah bagi pelaku ekonomi kreatif untuk berkembang. Workshop Kriya, Batik & Souvenir memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk belajar dan berkreasi, sekaligus mendukung para pengrajin lokal. Bagi mereka yang tertarik dengan kecantikan tradisional, Demo Make Up Tradisional & Fashion Show akan menampilkan pesona busana adat dan riasan klasik. Puncaknya, Karanganyar Business Forum menjadi ajang penting untuk mempertemukan pelaku usaha dan membuka peluang kolaborasi.

 

Budaya sebagai Kekuatan Ekonomi dan Perekat Sosial

Dalam sambutannya, Bupati Karanganyar, H. Rober Christanto, menekankan bahwa Srawung Budaya Kreatif adalah wujud nyata komitmen Pemkab Karanganyar dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus mencintai dan bangga terhadap kekayaan tradisi yang dimiliki Karanganyar.

“Budaya bukan sekadar warisan, tapi juga identitas dan kekuatan yang bisa kita dorong menjadi potensi ekonomi dan perekat sosial,” ujar Bupati. Pernyataan ini menegaskan visi pemerintah daerah untuk menjadikan budaya sebagai fondasi pembangunan yang berkelanjutan, tidak hanya dari segi identitas, tetapi juga sebagai motor penggerak perekonomian.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat tidak hanya menikmati sajian budaya yang disuguhkan, namun juga terlibat aktif dalam menjaga warisan leluhur. Lebih dari itu, Srawung Budaya Kreatif menjadi momentum penting untuk mendukung geliat pelaku usaha lokal di Karanganyar, menciptakan sinergi antara tradisi dan inovasi demi kemajuan bersama. ( bre)