Fokus Jateng-BOYOLALI,- Deva Fitriana (23), yang kini bisa sedikit lega saat menemani sang Ibunda tercinta, Evi Wasida, menjalani pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Boyolali. Kini, ia harus menemani Ibunya rawat inap akibat vertigo yang dideritanya. Namun, berkat kepesertaannya dalam Program JKN, semua pengobatan berjalan lancar tanpa kendala biaya.
Deva mengaku menjadi peserta JKN sudah lebih dari satu dekade, ia pun merasakan manfaat nyata dari program ini. Bagi Deva, JKN bukan sekadar penjaminan kesehatan, tetapi bentuk perlindungan yang memberikan rasa aman ketika kondisi kesehatan memburuk.
“Saya sudah lebih dari sepuluh tahunan menjadi peserta BPJS Kesehatan dan kerasa banget manfaatnya, terutama pas keadaan seperti ini menamani ibu saya lagi sakit vertigo, disini kepesertaan saya ada di kelas 1,” ungkap Deva. Rabu 23 Juli 2025.
Sebagai tenor atau pengajar, tentu saja biaya menjadi salah satu pertimbangan besar ketika harus mengakses layanan kesehatan. Untungnya, dengan keikutsertaannya dalam Program JKN, Deva beserta keluarga mengaku tidak lagi khawatir soal pembiayaan.
“Saya sendiri udah beberapa kali berobat ke puskesmas pakai BPJS Kesehatan dan selalu kebantu banget. Prosesnya nggak ribet, terus nggak bayar-bayar lagi, ngga ada biaya tambahan sedikit pun,” tuturnya.
Tak hanya itu, Deva juga pernah menyaksikan langsung bagaimana Program JKN membantu ibunya saat menjalani perawatan di rumah sakit karena penyakit vertigo. ibundanya harus menjalani rawat inap selama beberapa hari, seluruh biaya pengobatannya ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan melalui program JKN.
“Saat saya menemani ibu menjalani perawatan di rumah sakit karena sakit vertigo dan harus rawat inap. Alhamdulillah semua biayanya ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan. Nggak ada yang keluar dari kantong sendiri, padahal kalau ditotal perkiraan sata pasti biayanya besar dan pastinya sangat kerasa di kantong kami” jelas Deva.
Menurutnya, penanganan yang diberikan oleh pihak rumah sakit pun sangat baik. Ia merasa lega dan terbantu, karena pelayanan tidak membedakan antara pasien umum dan pasien JKN. Ibunya pun dirawat dengan penuh perhatian dan cepat tanggap.
“Penanganannya juga bagus banget, cepet juga dan ngga dibeda-bedain sama pasien yang ngga pake BPJS Kesehatan,” tambahnya.
Ia pun tak khawatir dengan masalah biaya berobat apalagi biaya berobat semakin hari semakin mahal. Dengan Program JKN, ia merasa haknya dalam mengakses layanan kesehatan dapat terpenuhi.
“Sangat membantu sekali, sekarang kan semua serba mahal ya. Apalagi biaya berobat itu luar biasa mahal, butuh biaya besar. Saya tidak bisa membayangkan jika bukan karena Program JKN pasti sudah banyak yang harus saya keluarkan. Untungnya ada BPJS Kesehatan, saya tak khawatir dengan masalah biaya karena semuanya ditanggung oleh Program JKN,” ujar Deva.
Mengakhiri perbincangannya, Deva mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara Program JKN, atas hadirnya program yang telah memberikan kemudahan dan perlindungan kesehatan kepada masyarakat.
“Terima kasih banyak kepada BPJS Kesehatan. Berkat JKN, saya dan keluarga bisa berobat kapan saja saat membutuhkan, tanpa memikirkan beban biaya. Saya berharap program ini bisa terus ada dan berkembang, membantu lebih banyak masyarakat,” tutup Deva. (yull/**)