Fokus Jateng- BOYOLALI- Polisi menangkap seorang pria berinisial DD (35) warga Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. DD diduga kuat terlibat dalam praktik premanisme disebagian wilayah Boyolali.
“Dengan modus mengancam dan mengintimidasi terhadap salah seorang pengajar disalah satu sekolah wilayah Sawit,” kata Kepala Satgas Penegakan Hukum (Gakkum) Polres Boyolali, AKP Joko Purwadi. Rabu 14 Mei 2025.
Barang bukti berupa satu lembar bukti pemeriksaan dari Rumah Sakit Indriyati turut diamankan untuk mendukung proses hukum lebih lanjut.
Menurut AKP Joko, hal tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025, dimana Satgas Penegakan Hukum (Gakkum) Polres Boyolali menunjukkan langkah konkret dalam menjaga ketertiban umum.
Dikatakan sebelumnya, tim Gakkum bergerak ke sejumlah titik rawan berdasarkan laporan masyarakat.
Salah satu lokasi yang menjadi sasaran adalah Kebun Raya Indrokilo, Kecamatan Mojosongo, tempat yang sebelumnya dilaporkan menjadi lokasi aktivitas mencurigakan yang diduga dilakukan oleh kelompok debt collector ilegal. “Namun setelah penyelidikan mendalam, tidak ditemukan bukti praktik premanisme atau pungutan liar (pungli) di lokasi tersebut.”
Kemudian, papar Joko, dari hasil penyelidikan berlanjut di Simpang Siaga Boyolali, saat itu tim mendapatkan informasi keberadaan target operasi pelaku premanisme. Dari pengembangan data, tim berhasil melacak keberadaan terduga pelaku hingga ke Gerbang Tol Banyudono, yang kemudian mengarah dilokasi salah satu sekolah di wilayah Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali.
“Nah, di lokasi tersebut, petugas berhasil mengamankan seorang pelaku premanisme berinisial DD tersebut,” katanya.
Menyusul adanya laporan, terkait aksi pemalakan oleh oknum tak dikenal terhadap pedagang dan pengunjung Pasar Kebonluwak, Kecamatan Musuk, tim Gakkum selanjutnya melakukan penyisiran
“Namun, dari pengecekan langsung di lapangan, tidak ditemukan indikasi pungli maupun premanisme.”
Joko menegaskan, operasi Aman Candi 2025 akan terus berlanjut dengan menyasar lokasi-lokasi publik seperti pasar, terminal, objek wisata, hingga area pendidikan.
“Dari pelaku premanisme yang telah kami amankan itu, kami terus melakukan penyelidikan lanjutan terhadap dugaan pelaku lainnya. Jadi operasi ini tidak hanya bersifat penindakan, tapi juga pencegahan dengan pola deteksi dini. Kepada masyarakat, kami imbau untuk aktif melaporkan jika menemui potensi gangguan kamtibmas,” pungkas AKP Joko. ( yull/**)