Dipenghujung Tahun 2022, Kemiskinan di Boyolali Turun

Ketua DPRD Marsono dan Bupati Boyolai M Said Hidayat (yull/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI- Kabupaten Boyolali terus melakukan penguatan dan pembenahan data, agar program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan tepat sasaran. Bupati Boyolali, M Said Hidayat mengapresiasi seluruh elemen yang telah melakukan pembenahan data. Hal tersebut terlihat dari angka kemiskinan yang mulai terintervensi.
Berdasarkan Monitoring Center for Development (MCD), tahun 2022 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Boyolali dalam hitungan 71.214 orang dari jumlah penduduk 1.043.720 jiwa, atau 6,71persen. Hanya saja data tersebut berbeda dengan data yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS)
“Jika berdasarkan rilis BPS, kemiskinan di Boyolali masih 9,82% atau masih sebanyak 97 ribu masyarakat miskin. Akan tetapi tetapi hitung Pemkab, kemiskinan di Boyolali tingga 6,71% atau sebanyak 71.214 masyarakat,” kata Bupati Boyolali M Said Hidayat saat sidang paripurna istimewa HUT ke 72 DPRD Boyolali, Kamis 29 Desember 2022.
Bupati menyebut bahwa perbedaan angka ini tak jadi masalah. Pemkab Boyolali melakukan penghitungan ini melalui program Monitor Center of Development (MCD).
” Perbedaan (data) dapat menjadi penyanding data kita sehingga upaya langkah kebersamaan kita untuk berbenah dan melangkah untuk menata Kabupaten Boyolali ini semakin baik ke depan,” kata Said.
Bupati Said menyebut DPRD Boyolali yang memperingati HUT ke 72 hanya ada dua arti.
7 yang berarti tujuan, sedangkan 2 hanya ada dua tujuan, jadi menurunkan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan.
Untuk itu, menurun angka kemiskinan itu, masih dibutuhkan intervensi anggaran dari DPRD.
Sementara itu, Ketua DPRD Boyolali, Marsono mengatakan di puncak acara HUT ke 72 DPRD Boyolali ini terus berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan kemiskinan.
” Tentunya untuk membawa kebaikan bagi masyarakat. Secara khusus saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pendahulu, para sesepuh, alim ulama, tokoh pendidikan, dan seluruh warga Kabupaten Boyolali yang telah mewarnai perubahan Kabupaten Boyolali, semoga sumbangsih tersebut menjadi tanda mata bagi generasi saat ini dan juga bagi generasi mendatang,” (*)