FOKUS JATENG-BOYOLALI- Dalam rangka meningkatkan kepekaan serta pengetahuan tehadap bencana alam, Danramil 17/Wonosegoro Kpdim 0724/Boyolali Kapten Inf Kamami bersama forkompimcam Wonosegoro dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali serta instansi terkait menggelar sosialisasi dan pemasangan alat Early Warning System dan pelatihan keadaan darurat bencana banjir yang bertempat di Desa Bandung, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, pada Kamis 29 Desember 2022.
Danramil 17/Wonosegoro Kapten Inf Kamami mengatakan, sosialisasi ini tentu menjadi sangat bermanfaat bagi kita semua. Sosialisasi ini kan semakin meningkatkan kepekaan dan pengetahuan kita sebagai upaya dalam antiispasi maupun langkah saat terjadinya bencana.
“Kegiatan ini juga sebagai wujud kepedulian pihaknya dan BPBD, khususnya bagi masyarakat dalam pemahaman serta peningkatan kesadaran tanggap bencana, “ungkapnya.
Terpisah, Dandim 0724/Boyolali Letkol Arm Ronald F Siwabessy mengatakan Early Warning System (EWS) merupakan sebuah tatanan penyampian informasi hasil prediksi terhadap sebuah ancaman kepada masyarakat sebelum terjadinya sebuah peristiwa yang dapat menimbulkan risiko. Dimana tujuan dari EWS untuk memberikan peringatan agar penerima informasi dapat segera siap siaga dan bertindak sesuai kondisi, situasi dan waktu yang tepat.
Adapun sosialisasi ini, lanjut Dandim merupakan upaya mewujudkan masyarakat wilayah Kabupaten Boyolali yang tangguh akan bencana.
“Sosialisasi dilaksanakan berkaitan dengan akan dipasangnya alat EWS ini merupakan daerah awal terdampak banjir akibat luapan sungai panjang karena letaknya di sepanjang aliran sungai. Sehingga EWS ini akan digunakan untuk meminimalisir dampak pasca banjir di daerah yang terdampak banjir karena peringatan yang diberikan kepada masyarakat lebih dini,“ pungkasnya. (ist)