Fokus Jateng – Boyolali- Menjelang Hari Raya Idhul Adha 1443 H, harga sapi kurban di Boyolali terus meroket. Kenaikan harga sapi kurban bisa mencapai Rp3.000.000 -Rp4.000.000 per ekor. Selain dampak penyakit mulut dan kuku (PMK) kenaikan harga sapi layak kurban dipicu mahalnya operasional untuk kesehatan hewan. Mulai dari pakan hingga injeksi vitamin dan antibiotik. Dalam sehari, sekitar Rp500.000 habis hanya untuk perawatan satu ekor sapi saja.
“Harga sapi yang sehat layak kurban naik drastis hingga Rp3 –Rp4.000.000 per ekor. Ya memang biaya operasional dan perawatan untuk sapi sehat tidak murah. Pedagang sapi kurban harus siap untuk pemberian vitamin. Ya karena wabah PMK jadi imbasnya biaya produksi sapi tinggi,” kata Pemilik Kandang Berkah Sapi Qurban yang ada di Desa Brajan, Mojosongo, Purnomo. Kamis 30 Juni 2022.
Menurut Purnomo, perawatan sapi sehat harus rutin dan teliti. Belum lagi sapi kurban yang bergejala PMK. Setidaknya, pedagang harus siap dana Rp500.000 per ekor. Untuk pengobatan oleh dokter hewan yang dilakukan selama 2-3 kali penyuntikan. Mulai dari injeksi obat, antibiotik, vitamin dan penurun panas.
“Yang bikin mahal kan itu. Kalau saya agak ringan karena beli obatnya sendiri. Paling Rp 100.000 per ekor ditambah bayar dokter hewannya. Belum lagi pakannya yang mahal. Brand bisa sampai Rp270.000 per zak ukuran 50 kilogram. Katul juga bisa sampai Rp38.000. Sebenarnya, PMK tidak membahayakan asal tidak disertai pneumonia atau paru-paru basah. PMK itu tiga hari sembuh, asal telaten dan teliti,” imbuhnya.
Purnomo mengaku telah mendatangkan sapi madura sebelum lebaran. Harga sapinya bisa tembus Rp30.000.000 per ekor. Saat ini dia sudah menutup pesanan sapi kurban. Dia mampu menjual 270 ekor sapi jenis madura dan 15 sapi potong lokal. Meski sudah dibayar, masih ada sapi yang dititipkan di kandang sekitar 250 ekor. Sisanya sudah dikirim hingga luar kota.
Senada, informasi di Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolal,i permintaan sapi kurban dari luar kota terus meningkat. Sampai Kamis 30 Juni, Disnakan telah mengeluarkan 45 surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) untuk ratusan ekor sapi. Sebelum mendapatkan SKKH, sapi yang akan dikirim wajib dikarantina selama 14 hari. Sedangkan Idhul Adha sudah ditetapkan 10 Juli mendatang.
“Untuk SKKH sudah keluar kira-kira sampai kemarin sekitar 45 SKKH. Perlembar SKKH itu jumlah perekornya bervariasi. Tergantung jumlah muatan peralat angkutnya. Sementara ini, SKKH dikeluarkan untuk peternak dari Selo, Cepogo, Andong dan Simo,” kata Tim medis veteriner Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakan Boyolali, Diah Ayu Purnamasari.
Harga Sapi Kurban di Boyolali Melejit, Gegara Ini
Selain dampak penyakit mulut dan kuku (PMK) kenaikan harga sapi sehat dipicu mahalnya operasional untuk kesehatan hewan. (yull/Fokusjateng.com)
