Harga Telur Ayam Anjlok Berimbas pada Harga Daging Ayam di Boyolali

Aktivitas pedagang ayam di Pasar Ngebong Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Anjloknya harga telur di Boyolali berimbas dengan merosotnya harga daging ayam. Kondisi ini berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana setiap menjelang bulan Safar (kalender jawa) harga daging ayam berangsur naik. Mengingat setiap akhir bulan Suro masih banyak warga yang membutuhkan ayam kampong untuk kebutuhan tradisi.

“Biasanya banyak yang cari ayam utuh,untuk selamatan tumpeng ingkung,” kata Karyono salah satu pedagang ayam di Pasar Ayam Ngebong, Boyolali Kota.

Akan tetapi, menurut Karyono, tahun ini sepi pembeli. Dengan demikian dia pun tak berani ambil resiko dengan kulakan ayam kampung jumlah besar ke wilayah Andong, Kalioso dan sekitarnya.

” Saya bawa hanya belasan ekor saja belum juga habis ini,” tambahnya.

Sepinya permintaan ayam ini juga berdampak pada turunnya harga jual ayam yang banyak dipelihara masyarakat desa ini. Harga ayam kampung Jago yang berukuran standar saja biasanya laku Rp 150 ribu, saat ini hanya berkisar Rp 115-125 ribu per ekornya.

Marsini, pedagang lain harga ayam kampung turun sejak PPKM Darurat lalu. Meskipun begitu, harga ayam ini juga sempat stabil beberapa kali. ” Kalau ayam kampung ini tidak seperti ayam boiler. Karena peminatnya masyarakat langsung dalam jumlah yang terbatas. Jadi juga sempat stabil harganya,” jelasnya.

Kondisi ini pun dikeluhkan masyarakat yang memelihara ayam kampung di rumah-rumah. ” Apa harga murah. Padahal ayam saya sudah banyak dan harus segera dikurangi,” kata Suradi, yang akan menjual Ayam kampungnya.

Suradi mengaku kali ini hanya membawa 4 ekor ayam kampung ke pasar Ayam Ngebong. Selain untuk mengurangi jumlah ayam peliharaannya hasil penjualan bisa untuk membeli campuran pakan dan untuk beli beras.
Harapannya 4 ekor ayam kampung itu bisa laku Rp 600 ribu. Tapi oleh pedagang hanya ditawar mentok Rp 500 ribu saja

” Tapi ya sudah lah. Dari pada dibawa pulang lagi. Lakunya murah ga apa-apa yang penting pulang bawa uang. Lumayan bisa untuk beli beras 10 kilo sisanya untuk yang lain,” pungkasnya.