Malam Pergantian Tahun di Wilayah Boyolali Meriah, Ini Penampakannya

Pancaran kembang api terlihat jelas di balik Patung Sapi Lembu Suro di kompleks perkantoran Pemkab Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pentas malam tahun baru di Boyolali Kota berlangsung meriah. Mereka larut dalam berbagai aksi para artis yang tersebar di sejumlah tempat.

Hujan yang turun sejak siang hari sebelumnya tak menyurutkan minat puluhan ribu warga untuk merayakan malam pergantian tahun. Apalagi, saat malam hari, hujan pun berhenti, warga semakin bersemnagat. Mereka tak menghiraukan sengatan udara dingin.

Salah satu artis menampilkan aksinya di malam pergantuan tahun di wilayah Boyolali. (credit-Yulianto/Fokusjateng.com)

Pukul 20.00, warga sudah dihibur dengan atraksi kembang api di halaman DPRD. Warga pun larut dalam kegembiraan menonton kembang api yang disulut di halaman lantai dua gedung wakil rakyat tersebut.

Sajian pun tak cukup sampai disitu. Mereka bisa memilih tontonan musik yang sesuai selera. Bagi yang suka aksi Ipang Lazuardi, bisa menonton aksinya di panggung Alun- alun Kidul dalam sajian bertajuk Konser Indonesia Damai. Disana juga digelar pesta kuliner.

Bagi penggemar musik dangdut, bisa menonton pentas dangdut di bekas Terminal Bus Sunggingan dan di Alun- alun Lor. Kemudian di parkiran Monumen Susu Tumpah digelar pentas musik Top 40 dan reggae.

Kemudian di Gelanggang Anuraga ada pentas musik pelajar dan campursari. Pentas musik pelajar digelar pada sore hari untuk memberi ruang bagi pelajar. Sedang malam harinya barulah dilanjutkan dengan musik campursari.

Untuk mengantisipasi hal- hal yang tidak diinginkan dan enjaga keamanan serta ketertiban, dilakukan pengamanan oleh jajaran Polres Boyolali bersama Kodim Boyolali serta jajaran terkait lainnya.

“Luar biasa, penonton bisa memilih pentas musik sesuai selera,” ujar Anton (26) salah satu penonton.

Keramaian juga terlihat di Alun-alun Pengging yang lokasinya merupakan bekas Pasar Pengging, Banyudono. Disana, penonton disuguhi pentas wayang kulit dengan lakon Amarta Binangun. Penonton juga mendapat tontonan pesta kembang api.

Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Boyolali, Rita Puspitasari menjelaskan, memang pentas tak hanya digelar di kawasan Boyolali Kota. Namun juga menyebar di sejumlah wilayah kecamatan.

Hal itu bertujuan agar pentas keramaian bisa merata dan menyebar. Di kawasan kota, ada sejumlah panggung musik. Penonton bisa jenis musik sesuai selera. “Jadi, pengunjung tak terpusat di salah satu tempat saja. Tak hanya di kawasan Boyolali Kota, tetapi juga di sejumlah kecamatan.”