Anas Syahirul: PWI Surakarta Dengan Tegas Menolak Perubahan Tanggal HPN

FOKUS JATENG-SOLO-PWI Surakarta menyayangkan upaya pihak-pihak yang menghembuskan direvisinya atau diubahnya tanggal peringatan Hari Pers Nasional (HPN). Padahal peringatan HPN yang jatuh setiap tanggal 9 Februari tersebut, tak lepas dari peristiwa sejarah yang tidak mudah untuk diubah begitu saja.

Ketua PWI Surakarta, Anas Syahirul menyatakan, bila PWI Surakarta menolak perubahan tanggal peringatan HPN atas alas an apa pun. “PWI Surakarta menolak, karena bertentangan dengan faktor kesejarahan,” tegas Anas dalam rilis yang diterima fokusjateng.com, Rabu 18 April 2018.

Disebutkan, peringatan HPN tanggal 9 Februari yang selama ini sudah berlangsung tak lepas dari peristiwa berkumpulnya para pejuang pers dari seluruh penjuru tanah air, berkumpul di Solo tanggal 9 Februari 1946. Mereka, menurut Anas, berjuang mempertahankan kemerdekaan lewat tulisan/pers.

PWI Surakarta meminta agar Dewan Pers tidak gegabah untuk mengubah tanggal HPN. Bahkan, lanjut Anas, PWI Surakarta menilai Dewan Pers dibawah kepemimpinan Yosep Adi Prasetyo yang membuka kesempatan untuk melakukan perubahan tanggal peringatan Hari Pers Nasional (HPN) atas desakan organisasi jurnalis tertentu, jelas-jelas telah melecehkan organisasi profesi wartawan lainnya serta masyarakat pers lainnya.

“PWI Surakarta mendukung sepenuhnya sikap Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang juga menolak tegas perubahan tanggal peringatan Hari Pers Nasional,” tandas Anas Syahirul dan  Asep Abdullah Rowi, Sekretaris PWI Surakarta dalam pernyataan sikapnya.

Ditegaskan, PWI Surakarta tetap konsisten pada tanggal peringatan Hari Pers Nasional, yakni tanggal 9 Februari, sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden RI Nomor 5 Tahun 1985, tanggal 23 Januari 1985. “Usulan penggantian tanggal itu tidak banyak manfaatnya untuk pers Indonesia, masih banyak persoalan pers/wartawan yang lebih penting untuk dibahas dan diselesaikan,” katanya. (Didik Kartika)