FOKUS JATENG – SRAGEN – SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen selalu menjuarai lomba robot tingkat nasional. Nah, kali ini skill mereka diuji di tingkat internasional. Yakni akan bertarung di Thailand. Mereka akan ditantang dan bersaing kembali dengan para lawan pembuat robot, baik sesama dari Indonesia dan luar negeri.
Kejuaraan robotik tingkat internasional di Negeri Gajah Putih kali ini akan menunjukan bahwa putra-putri Bumi Sukowati patut diacungi jempol. Karena kejuaraan demi kejuaraan selalu mereka menangkan, baik kejuaraan tingkat nasional dan daerah. Seperti di Jakarta, Bandung, Kediri, Solo, dan Jogjakarta.
Event tersebut merupakan ajang bergengsi yang diikuti negara-negara Asia Pasifik. Seperti Indonesia, Singapura, Kamboja, Malaysia, Brunai, Jepang, Thailand, dan banyak lagi negara. Enam siswa yang akan mengikuti lomba robotik internasional tersebut. Yakni kelas VIII dan IX masing-masing Umaimah Syahdina Ahnaf (15), Amelia Risanti Hafsha(14), Nanda Priyo Atmojo (14), Reyve Anolean Arya Subekti (13), Dega Rofiyantama (14), dan Muhammad Daffa Ramadhan (14).
Beberapa anak di antaranya sudah pernah menjuarai nomor satu lomba robotik yang diselenggarakan di Jogjakarta belum lama ini. Sementara itu, Dega Rofiyantama, salah satu siswa kelas IX, kepada fokusjateng.com menyatakan optimistis bisa memenangkan perlombaan tersebut. Dega sendiri pernah mengikuti lomba robotik di kelas Maze Solving Line Follower atau robot pengikut garis.
“Yang penting yakin, berlatih dan tak lupa doa kepada kedua orang tua dan guru kami selalu membantu kelancaran dan kesuksesan saya setiap mengikuti lomba,” tuturnya Senin 22 Januari 2018. Sedangkan Syahdina mengaku siap mengikuti ajang bergengsi tersebut. Dia berharap bisa meraih juara dan membawa nama harum Indonesia di ajang internasional, khususnya Sragen dan SMP Birrul Walidain.
Kepala SMP Birrul Walidain Muhammadiyah Sragen Amir mengantarkan siswanya berpamitan Kantor Bupati Sragen.
Dirinya mengatakan, ada enam siswa yang akan berangkat ke Thailand dalam kejuaraan robot tingkat internasional pada tanggal 23-28 Januari 2018. Dari enam siswa tersebut, dua di antaranya adalah perempuan.
Mereka bakal dibagi menjadi tiga tim, masing-masing tim terdiri dua siswa. “Kalau selama ini lomba tingkat internasional yang kita ikuti diadakan di dalam negeri seperti Jakarta dan Bandung. Baru kali ini kita benar-benar ke luar negeri,” tuturnya.