Fokus Jateng-BOYOLALI,- Seluruh jalur pendakian menuju puncak Gunung Merbabu, Jawa Tengah ditutup selama dua bulan kedepan. Penutupan jalur pendakian dilakukan sementara demi keselamatan bersama.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Anggit Haryoso, menyampaikan hal tersebut untuk menjaga keselamatan pengunjung serta mempertimbangkan kondisi cuaca ekstrem saat ini yang dikhawatirkan membahayakan para pendaki. Insiden pendaki yang tewas di sambar petir di jalur Suwanting, juga menjadi alasan penutupan sementara pendakian gunung di Jawa Tengah ini.
“Betul Mas (seluruh jalur pendakian Merbabu ditutup), karena cuaca ekstrem hampir terjadi di beberapa kabupaten/kota, sesuai informasi Stasiun Klimatologi Ahmad Yani Semarang,” kata Anggit Haryoso, saat dihubungi wartawan, Selasa 30 Desember 2025.
Ia menyampaikan penutupan jalur pendakian ini terhitung mulai tanggal 1 Januari hingga 28 Februari 2026 mendatang. Berlaku untuk semua jalur pendakian. Termasuk jalur Cuntel di Kabupaten Semarang, yang baru saja resmi kembali dibuka untuk pendakian umum mulai 23 Desember 2025 lalu, per 1 Januari juga ditutup lagi.
Adapun di gunung Merbabu terdapat 5 jalur pendakian resmi. Yaitu dari pintu Selo, Boyolali, Suwanting dan Wekas di Kabupaten Magelang. Serta Tekelan dan Cuntel di Kabupaten Semarang.
Sebelumnya, Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) resmi menutup seluruh jalur pendakian mulai 1 Januari hingga 28 Februari 2026. Pengumuman ini dirilis pada 29 Desember 2025, menurut Anggit langkahi ini sebagai langkah mitigasi menyusul peningkatan risiko keselamatan pendaki akibat cuaca ekstrem.
Dijelaskan pada Kamis 25 Desember lalu, ada seorang pendaki yang disambar petir di jalur pendakian Gunung Merbabu. Korban bernama Mella Irawanti Kusuma (22) itu, meninggal dunia. Ini menunjukkan tingginya risiko aktivias pendakian saat cuaca ekstrem.
“Kemudian berdasarkan informasi dan peringatan dini BMKG, saat ini wilayah Jawa Tengah dan kawasan pegunungan berpotensi mengalami perubahan cuaca secara tiba-tiba, hujan lebat dengan durasi singkat, angin kencang hingga puting beliung serta kilat dan petir. Kondisi tersebut berisiko tinggi bagi keselamatan pendaki,” jelasnya.
“Sebagai langkah mitigasi dan pencegahan kecelakaan, maka seluruh jalur pendakian Taman Nasional Gunung Merbabu ditutup sementara. Masa penutupan berlaku mulai 1 Januari sampai dengan 28 Februan 2026,” pungkasnya ( yull/*”)
